• 슈퍼주니어
  • 엑소
RSS

(SG Story) Special Girls Journey (Part 1)


Author : Author yang unyu unyu slim gimance gitu’3’
Cast :

  1. Debora Israelia as Yamashita Ayumi
  2. Dinda Desita Antari as Yamada Emi
  3. Annisa Hanako as Katou Hanako
  4. Mela Adi Prasiska as Hamano Kumiko
  5. Adjeng Yalastri Atha Nafilah as Saruwatari Yumi
  6. Hilda Yusnia as Michiko Yuki

Genre : lho? Kepo? Makanya baca :3

Notes : DON’T THINK HARD !! CAUSE ini cuma FF. Untuk anak anak SG yang kusayangi dan kubanggakan, aku tau cerita ini jayus :c bosenin :c gak bermutu :c #mewekseketika tapi yah, namanya juga amatiran, jadi ceritanya seperti ini saja sudah cukup(?) #petikdrum daridulu(?) thothor kalo buat FF mesti ancur.. makanya ini gak tau ancur apa gak.. ah iye, tenang aja FF ini murni pikiran gila thortho sendiri, gak plagiat kok beb *senggol Adjeng* sekian puisi dari saya, mohon maaf jika ada pelafalan yang salah (red:typo) atas perhatiannya saya ucapkan matur nuwun sanget.. Makasih bagi yang sudah membaca :3 Ini FF mungkin bakalan panjang dikarenakan cast-nya banyak(?) We Are Special Girls’-‘)9

~_~_~_~_~

Ayumi POV
Gakuen Senior High School,  hm bangunan sekolah yang cukup menarik, ada nuansa eropa-asia yang mengagumkan, gak kusangka juga dalamnya banyak desain arsitektur yang bagus, daridulu sih aku cuma bisa lihat dari luar saja. Nakal sedikit gak apa apalah, toh upacara pembukaan MOS juga belum dimulai. Tapi gak enak juga sih muter muter bangunan segede gambreng  tanpa seorang teman(?). Belum kenalan juga sih makanya belum dapat teman, err padahal aku baru pertama kali menginjakkan kakiku disekolah ini, jelas aja  belum dapat kenalan, aish lebih baik ambil gambar saja, barangkali bisa dibuat tumblr picture(?).

JEPRET!

Ah dapat, ng? gak kusangka aku nangkap objek gambar yang lebih menarik daripada desain sekolah ini(?). Aneh juga sih, apa disetiap sekolah elit ada ulzzang berseliweran? Untuk apa coba? Demi mempercantik sekolah gitu? Woah gak kusangka ada juga model sekolah kayak beginian, err sekolah elit sih, tapi kasian ulzzang sekolahan kok dibiarkan berseliweran gitu. Tapi kalau dilihat lihat, ulzzang itu cantik juga, walaupun terlihat tomboy, apalagi didukung ‘itunya’ yang rata #peace.

“Hei! Kamu gak sopan sekali! Seenaknya saja!” Hah? Apa gadis tomboy itu berbicara denganku?
“Maaf, apa kau berbicara denganku?” tanyaku lebih memastikan.
“Kau bodoh atau apa? Tentu denganmu! Memang dengan siapa lagi!? Kamera bututmu itu!?” tunggu, suaranya berat sekali.
“Ah maafkan aku, habisnya tadi kelihatan menarik sih hehe” agak gak terima juga sih kameraku dianggap kamera butut, habisnya aku beli kamera ini dengan uang tabunganku sih, yah~ aku sadar diri lah, aku anak baru disekolah ini, gak mungkin cari masalah di sekolah baru, mau ditaruh mana nanti mukaku.
“Dasar gadis bodoh! Aku tau mukaku tampan! Tapi jangan sembarangan ambil gambar orang lain!” what? Gadis tomboy itu bilang dirinya tampan? Siapa yang bodoh sebenarnya?
“Hah? Kau tampan? Tapi kau cantik nona, kenapa menganggap dirimu tampan? Ah kalau boleh saran sih, rambut nona dipanjangin aja, kan jadi cantik non hehe” ujarku memberi saran, yah walaupun saranku ini sedikit aneh, menyimpang dari jalan cerita(?) “tapi suaranya berat banget ya” ujarku berbisik ke angin sepoi sepoi~
“Selain bodoh, kau juga sangat bodoh ya, aish terserah apa katamu sajalah, kau murid baru kan? Sana pergi dari sini, mau terlambat upacara pembukaan MOS?”
“Hah baiklah aku akan pergi, nona sendiri?”
“Diamlah dan pergi dari sini, jangan panggil aku nona lagi! Membuat moodku rusak saja”

Langsung saja aku kabur dari sini, huh cantik cantik jahat banget. Aku kira bakalan bisa jadi teman baik, ternyata tidak, aku kan gak sengaja tadi memfoto dia, jutek banget jadi anak, apa semua anak di sekolah ini sombong seperti nona tadi? Ah kudengar sih disekolah ini kan gerumbulan anak anak orang kaya yang sombong, huh cukup sekali saja deh bicara dengannya.

“Ah iya, aku seniormu, jangan macam macam denganku!” teriaknya lagi.
“iya kakak cantik, aku mengerti!” Huh, selain jutek, dia juga ketus, kuharap pembimbingku nanti bukan gadis tomboy itu, eh?  Memang dia pengurus osis(?) gayanya saja tidak berwibawa seperti anak osis.

“Untuk siswa baru Gakuen Senior High School Silahkan berkumpul di lapangan Utara” ah upacara mau mulai, lebih baik aku kesana sajalah, hehe sembunyikan kameraku dulu.

~
Diwaktu yang sama  seperti tadi(?).
~

Emi POV
Upacara pembukaan MOS belum mulai, muter muter ah. Oh iya betewe, nanti ada keluaran high heels terbaru, beli gak ya? Tapi sama siapa, eomma ada arisan ibu rumah tangga(?). Eonni ada kuliah sampai malam, ngajak saeng mah gak lucu, yang ada nanti dia malah beli makanan yang baik, ujung ujungnya uangku habis buat makanan dia. Ngajak Appa jelas gak mungkin, pasti nanti diajak ke toko buku, lagian juga Appa kan lagi di korea. Huaa pingin balik ke korea lagi, tapi takdir berkata lain, yasudahlah pasrah saja.

Back to high heels, uh siapa yang mau aku ajak, ngajak temanku yang dulu gak mungkin, aku gak seberapa dekat dengan mereka sih, terus ngajak siapa? Masa harus nunda, kan males, beli gak beli gak, oh jangan buat aku galau hanya karena masalah high heels.
Ah iya, ini dimana ya? Jadi bingung sendiri lihat bangunan sekolah yang besar ini, apa tukang bangunan yang dulu bangun sekolah ini gak ribet buat sekolah ini? Ngapain juga aku masuk sekolah ini, jelas jelas  aku nolak mentah mentah untuk masuk sekolah ini, kalau bukan karena perkataan eomma, udah pasti aku kabur ke Korea dari dulu.

“Sayang kamu makin cantik aja, nanti waktunya aku mandiin kamu”

Ha? Suara namja? Wah gak salah dengar tuh? Mau mandiin siapa tadi? Tunggu tadi dia bilang cantik? Pasti ke yeoja dong? Kenapa.. namja jaman sekarang..

“Kenapa? Kamu gak mau? Kamu harus mau dong cantik”

Apa? Dia maksa gadisnya supaya mau dimandiin sama namja yadong itu? Oh kiamat makin dekat bung! Ini tidak bisa dibiarkan!

“Kamu gak mungkin bisa mandi sendiri cantik.. nanti oppa mandiin saja ya.. uhh cantik..”

Ini gak bisa dibiarkan! Sebagai yeoja tentu aku mengerti perasaan yeoja itu! Yah kecuali kalo yeoja itu mau.. itu beda lagi ceritanya hm.. ah iya dia bilang oppa? Apa dia orang Korea?

“Anak pintar, nanti oppa mandiin ya.. kamu pasti bakalan jadi cantik lagi, kasih kiss dulu dong”

MWOYA!? NAMJA INI BENAR BENAR YADONG !?

“Nah gitu dong.. kamu makin imut aja sayang.. kelihatannya kamu butuh perawatan khusus..”

Srek srek..

“KYAAAAA BENAR BENAR NAMJA YADONG!!” teriakku lepas kendali, waduh bisa gawat kalau ketahuan, aku kabur aja sebelum di..
“Apa kau bilang? Namja yadong? Yang kamu maksud aku?” tanyanya dengan nada polos, uh ketahuan sudah kalau aku yang teriak, Emi pabo!
“buk..bukan.. maaf sudah menganggumu” ujarku menunduk, takut melihat wajah yadongnya, takutnya aku diterkam(?)
“Hah, kau pasti mendengar percakapanku tadi” kini nada bicaranya sudah berubah, gak seperti tadi lagi, dia marah? Gara gara ketahuan? Ah padahal bisa saja aku menjadi pahlawan, tindakan dia kan bisa melanggar hak asusila(?) manusia(?), terus laporin polisi, dapet deh gelar pahlawan(?).

“Nggak.. nggak kok.. ciyus deh, ah iya aku pergi dulu” ujarku menunduk.
“Lihat mukaku! Nggak sopan sekali berbicara dengan muka menunduk, mana etikamu!?”
“aish, maafkan aku, maaf aku gak berani lihat mukamu” ujarku masih menunduk.
Kudengar langkah kaki mendekat, dan gak lama kemudian ada dua kaki yang terlihat di bawah(?) “lihat aku bodoh!”
Segera aku dongakkan kepalaku dan TADA~~!

“KYAAAAA KUCING!! PERGI DARI SINI!! SINGKIRKAN KUCING JELEK ITU HEEE!!” segera saja kulempar kucing itu dengan barang barang sekitar yang bisa aku jangkau(?).

“HEII GADIS BODOH!! INI KUCING MAHAL KAU TAU!? RAMBUTNYA SUDAH HALUS!! SELALU AKU RAWAT!! KENAPA MALAH KAMU RUSAKKAN HAH!??” bentaknya, aigo namja ini.. jangan bilang tadi dia berbicara dengan.. seekor kucing?

“Sialan! Andai ada benda itu, mungkin sudah aku lempar tepat di mukanya!” desisku
“Apa kau bilang? Berani denganku!?”
“Untuk siswa baru Gakuen Senior High School Silahkan berkumpul di lapangan Utara” Segera saja aku tinggal namja aneh yang berbicara dengan kucing jeleknya itu.
“Hei! Kau harus ganti rugi!”
Ah masa bodoh sama dia!

~_~_~_~_~

            Author POV
Kedua gadis itu (red: Ayumi, Emi) segera berlari menuju lapangan utara untuk mengikuti upacara pembukaan MOS, Ayumi yang sudah hafal seluk beluk sekolah ini dengan cepat menemukan lapangan yang dimaksud oleh sekolah, bagaimana dengan Emi? Dia yang sama sekali tidak tau tentang sekolah ini harus muter kesana kemari mencari lapangan utara(?) siapa suruh juga sekolahnya punya bangunan segede gambreng.

Dengan berbekal ilmu kebatinan, segera ia mengikuti kata hati dan tada~~

Emi pun menemukan lapangan yang dia cari daritadi, langsung saja dia bergabung dengan barisan siswa baru.

‘Syukurlah gak ketahuan senior’ batin Emi

“Hai, murid baru ya?” Tanya Emi ramah kepada gadis di sebelah kirinya.
‘Udah tau murid baru, masih saja nanya, huh gak lihat pakaianku apa’ batin gadis itu sinis.

Merasa didiamin, Emi pun mengalihkan pandangannya ke gadis di sebelah kanannya.

“Hai, murid baru ya?” Tanya Emi ramah, kali ini nada suaranya beda, yang tadinya dia memakai nada riang, sekarang memakai nada sedikit ketakutan(?).
“Hm? Apa kau berbicara denganku?” Tanya gadis itu sedikit bentak.

‘Semua murid disini sama saja, sama sama sombong’ batin Emi kesal.
“Ah maaf sudah mengganggu” Jawab Emi.

Emi yang pada dasarnya gak bisa diam (red: suka banyak tingkah) langsung pindah barisan sebelum ketahuan oleh anggota osis, dia merasa gak nyaman dengan situasi siswa baru yang sombong.

‘huh kenapa juga aku masuk sekolah ini, Seoul jeongmal bogoshippo~’
“Hai! Kau pasti murid baru kan? Perkenalkan namaku Yamashita Ayumi, kalau kau?” Emi tersentak kaget saat ada seseorang yang memperkenalkan dirinya kepada dia, awalnya Emi ragu menyambut uluran tangan gadis bernama Ayumi itu.

“Kau pikir aku seperti dua gadis yang di depan itu? Tenang saja! Aku bukan gadis seperti itu, kau tau? Susah sekali mencari teman disini, disini pada sombong sombong, setelah kulihat kamu kelihatannya ramah tadi, makanya aku berani memperkenalkan diriku kepadamu” setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari gadis bernama Ayumi, Barulah Emi menyambut uluran tangan Ayumi.

“Ah maafkan aku, aku terlalu berfikiran negatif tentangmu, kukira kau seperti siswa yang di depan itu hehe, ah iya aku Park Min.. ah Yamada Emi, senang berkenalan denganmu Ayumi-san” Jawab Emi.

“Senang berkenalan denganmu juga Emi-San. Ah iya, tadi kau bilang apa? Park Min? Apa itu nama koreamu?” Tanya Ayumi antusias.

“Iya, bagaimana kau bisa tau?” Tanya Emi heran.
“Kalau begitu, nama lengkapmu siapa?” Lagi lagi Ayumi tidak menghiraukan perkataan Emi.
“um.. Park Min Tae” Jawab Emi.
“Kau keturunan Korea asli ya?” Tanya Ayumi lagi (Ini ceritanya Ayumi kepo _-_ *senggol Debby)
“Iya, hei kau belum jawab pertanyaanku, bagaimana kau bisa tau?” Tanya Emi.
“Ah maafkan aku hehe, aku blasteran Korea-Jepang, tentu aku tau.. Nama Korea-ku Lee Eun Rim, tapi aku sudah terbiasa dipanggil Ayumi” Jawab Ayumi.

‘belum ditanya nama Korea-nya, sudah dijawab, teman yang menarik haha’ Batin Emi

“Baiklah aku akan memanggilmu Ayumi, Ayumi-San, saat ini kita berteman kan?”
“Tentu! Kenapa tidak? Ah senangnya dapat teman baru” Jawab Ayumi antusias.
“Oh iya, kamu masuk kelas apa Emi-San?” Tanya Ayumi.
“Kelas Bunga Sakura, kalau kau?” Jawab dan Tanya Emi(?) *pada kepo semua
“Hei kita sekelas! Kyaaa senangnya!” teriak Ayumi yang seketika mendapat tatapan sinis dari siswa baru.
“Gomennasai..” Segera Ayumi berhenti melakukan aksi teriaknya.

“Dasar kampungan”
“Mereka punya etika gak sih?”
“Kulihat mereka bicara melulu”
“Abnormal kali”
“Belum dikasih obat sama majikannya kali ya”

Dan berbagai macam kritikan pedas lainnya, Ayumi hanya bisa cuek saja mendengar perkataan siswa tersebut, bagi dirinya gak ada yang salah sama apa yang dia lakukan tadi, toh ini kan kehidupan dia, semacam masa bodoh.

Lain Ayumi, lain lagi dengan Emi, dia sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan oleh siswa siswa tadi, matanya sibuk melihat objek yang dia kenal.

‘Itu kan namja yang tadi berbicara dengan kucing, bagaimana dia bisa disini..?’ batin Emi.

“Kau kenapa?” Tanya Ayumi pada Emi.
“Tidak apa apa hehe” Kekeh Emi.

‘Aneh, eh tunggu? Itu gadis tomboy yang aku temui di taman belakang itu kan? Selain penampilannya kayak laki laki, ternyata dia anggota osis juga? Gak kusangka, masa iya?’ batin Ayumi.

“Emi-San, kau tau gadis tomboy yang di depan itu?” Tanya Ayumi.
“Oh yang itu? Rambut coklat itukan?” Jawab Emi
"Iya, kau tau dia?" Tanya Ayumi lagi.
"Tentu saja, tentu aku tidak tau" jawab Emi dengan nada polos dan dijawab dengan hembusan nafas kesal dari Ayumi.
“Hei kelihatannya ada yang menarik di lapangan sana” celetuk salah satu siswa baru.
“Memang ada apa?” Tanya teman disampingnya.
“Coba saja lihat ke lapangan” Jawab temannya lagi
Ayumi dan Emi yang menguping pembicaraan itu langsung melihat objek yang dimaksud kedua siswa baru tersebut, dan benar saja, ada pemandangan yang cukup menarik, dan juga bisa dibilang cukup memalukan.


Bagaimana bisa seorang murid baru telat di hari pertama Masa Orientasi Siswa?

TBC.

Author Notes : Awalnya aku gak pede ngelanjutin ini cerita cyin T_T enaknya terusin apa gak? Ancur deh ini suer, gak tau mau bilang apa lagi T_T seperti yang pernah kubilang, kalau eike buat FF, pasti ujung ujungnya ancur.. soo benerkan ancur? I don’t kenow deh, thanks banget bagi yang sudah meluangkan waktu untuk baca FF SG, waktu kalian terbuang untuk membaca FF aneh ini(?) #plakk untuk Adjeng Hilda, sabar cyinn bagianmu masih lama(?) #ketawanista


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

6 comments:

Unknown said...

LANJOOTTTT MAKKK!!!! MANA AKU? AKU KOK GAK ADA? HAYO LO TANGGUNG JAWAB (?) *semangat 45*

atha said...

AKOH MANA? LANJOT THOR! CEPET THOR! AKU UDAH NDAK SABAR THOR!(?)

Unknown said...

BEB !! KAMU PART 2 UDAH MUNCUL KOK BEB TENANG AJE :3

Unknown said...

WOLES WEH WOLES BRO (?) KAMU MASIH LAMA MASA :3 #dirajam

Debora Israelia said...

Kepo tanda 'peduli' B-)

Unknown said...

Jadi malu /.\

Post a Comment