Author : Author yang unyu unyu slim gimance gitu’3’
Cast :
- Debora Israelia as Yamashita Ayumi
- Dinda Desita Antari as Yamada Emi
- Annisa Hanako as Katou Hanako
- Mela Adi Prasiska as Hamano Kumiko
- Adjeng Yalastri Atha Nafilah as Saruwatari Yumi
- Hilda Yusnia as Michiko Yuki
Genre : lho? Kepo? Makanya baca :3
Notes : DON’T THINK HARD !! CAUSE ini cuma FF. Untuk anak anak SG yang
kusayangi dan kubanggakan, aku tau cerita ini jayus :c bosenin :c gak bermutu
:c #mewekseketika tapi yah, namanya juga amatiran, jadi ceritanya seperti ini
saja sudah cukup(?) #petikdrum daridulu(?) thothor kalo buat FF mesti ancur..
makanya ini gak tau ancur apa gak.. ah iye, tenang aja FF ini murni pikiran
gila thortho sendiri, gak plagiat kok beb *senggol Adjeng* sekian puisi dari
saya, mohon maaf jika ada pelafalan yang salah (red:typo) atas perhatiannya
saya ucapkan matur nuwun sanget.. Makasih bagi yang sudah membaca :3 Ini FF
mungkin bakalan panjang dikarenakan cast-nya banyak(?) We Are Special
Girls’-‘)9
~_~_~_~_~
Ayumi POV
Gakuen Senior High School, hm bangunan
sekolah yang cukup menarik, ada nuansa eropa-asia yang mengagumkan, gak
kusangka juga dalamnya banyak desain arsitektur yang bagus, daridulu sih aku
cuma bisa lihat dari luar saja. Nakal sedikit gak apa apalah, toh upacara
pembukaan MOS juga belum dimulai. Tapi gak enak juga sih muter muter bangunan
segede gambreng tanpa seorang teman(?).
Belum kenalan juga sih makanya belum dapat teman, err padahal aku baru pertama
kali menginjakkan kakiku disekolah ini, jelas aja belum dapat kenalan, aish lebih baik ambil
gambar saja, barangkali bisa dibuat tumblr picture(?).
JEPRET!
Ah dapat, ng? gak kusangka aku nangkap objek gambar yang lebih menarik
daripada desain sekolah ini(?). Aneh juga sih, apa disetiap sekolah elit ada
ulzzang berseliweran? Untuk apa coba? Demi mempercantik sekolah gitu? Woah gak
kusangka ada juga model sekolah kayak beginian, err sekolah elit sih, tapi
kasian ulzzang sekolahan kok dibiarkan berseliweran gitu. Tapi kalau dilihat
lihat, ulzzang itu cantik juga, walaupun terlihat tomboy, apalagi didukung
‘itunya’ yang rata #peace.
“Hei! Kamu gak sopan sekali! Seenaknya saja!” Hah? Apa gadis tomboy itu
berbicara denganku?
“Maaf, apa kau berbicara denganku?” tanyaku lebih memastikan.
“Kau bodoh atau apa? Tentu denganmu! Memang dengan siapa lagi!? Kamera
bututmu itu!?” tunggu, suaranya berat sekali.
“Ah maafkan aku, habisnya tadi kelihatan menarik sih hehe” agak gak
terima juga sih kameraku dianggap kamera butut, habisnya aku beli kamera ini
dengan uang tabunganku sih, yah~ aku sadar diri lah, aku anak baru disekolah
ini, gak mungkin cari masalah di sekolah baru, mau ditaruh mana nanti mukaku.
“Dasar gadis bodoh! Aku tau mukaku tampan! Tapi jangan sembarangan ambil
gambar orang lain!” what? Gadis tomboy itu bilang dirinya tampan? Siapa yang
bodoh sebenarnya?
“Hah? Kau tampan? Tapi kau cantik nona, kenapa menganggap dirimu tampan?
Ah kalau boleh saran sih, rambut nona dipanjangin aja, kan jadi cantik non hehe”
ujarku memberi saran, yah walaupun saranku ini sedikit aneh, menyimpang dari
jalan cerita(?) “tapi suaranya berat banget ya” ujarku berbisik ke angin sepoi
sepoi~
“Selain bodoh, kau juga sangat bodoh ya, aish terserah apa katamu
sajalah, kau murid baru kan? Sana pergi dari sini, mau terlambat upacara
pembukaan MOS?”
“Hah baiklah aku akan pergi, nona sendiri?”
“Diamlah dan pergi dari sini, jangan panggil aku nona lagi! Membuat
moodku rusak saja”
Langsung saja aku kabur dari sini, huh cantik cantik jahat banget. Aku
kira bakalan bisa jadi teman baik, ternyata tidak, aku kan gak sengaja tadi
memfoto dia, jutek banget jadi anak, apa semua anak di sekolah ini sombong
seperti nona tadi? Ah kudengar sih disekolah ini kan gerumbulan anak anak orang
kaya yang sombong, huh cukup sekali saja deh bicara dengannya.
“Ah iya, aku seniormu, jangan macam macam denganku!” teriaknya lagi.
“iya kakak cantik, aku mengerti!” Huh, selain jutek, dia juga ketus,
kuharap pembimbingku nanti bukan gadis tomboy itu, eh? Memang dia pengurus osis(?) gayanya saja
tidak berwibawa seperti anak osis.
“Untuk siswa baru Gakuen Senior High School Silahkan berkumpul di
lapangan Utara” ah upacara mau mulai, lebih baik aku kesana sajalah, hehe
sembunyikan kameraku dulu.
~
Diwaktu yang sama seperti tadi(?).
~
Emi POV
Upacara pembukaan MOS belum mulai, muter muter ah. Oh iya betewe, nanti
ada keluaran high heels terbaru, beli gak ya? Tapi sama siapa, eomma ada arisan
ibu rumah tangga(?). Eonni ada kuliah sampai malam, ngajak saeng mah gak lucu,
yang ada nanti dia malah beli makanan yang baik, ujung ujungnya uangku habis
buat makanan dia. Ngajak Appa jelas gak mungkin, pasti nanti diajak ke toko
buku, lagian juga Appa kan lagi di korea. Huaa pingin balik ke korea lagi, tapi
takdir berkata lain, yasudahlah pasrah saja.
Back to high heels, uh siapa yang mau aku ajak, ngajak temanku yang dulu
gak mungkin, aku gak seberapa dekat dengan mereka sih, terus ngajak siapa? Masa
harus nunda, kan males, beli gak beli gak, oh jangan buat aku galau hanya
karena masalah high heels.
Ah iya, ini dimana ya? Jadi bingung sendiri lihat bangunan sekolah yang
besar ini, apa tukang bangunan yang dulu bangun sekolah ini gak ribet buat
sekolah ini? Ngapain juga aku masuk sekolah ini, jelas jelas aku nolak mentah mentah untuk masuk sekolah
ini, kalau bukan karena perkataan eomma, udah pasti aku kabur ke Korea dari
dulu.
“Sayang kamu makin cantik aja, nanti waktunya aku mandiin kamu”
Ha? Suara namja? Wah gak salah dengar tuh? Mau mandiin siapa tadi?
Tunggu tadi dia bilang cantik? Pasti ke yeoja dong? Kenapa.. namja jaman
sekarang..
“Kenapa? Kamu gak mau? Kamu harus mau dong cantik”
Apa? Dia maksa gadisnya supaya mau dimandiin sama namja yadong itu? Oh
kiamat makin dekat bung! Ini tidak bisa dibiarkan!
“Kamu gak mungkin bisa mandi sendiri cantik.. nanti oppa mandiin saja
ya.. uhh cantik..”
Ini gak bisa dibiarkan! Sebagai yeoja tentu aku mengerti perasaan yeoja
itu! Yah kecuali kalo yeoja itu mau.. itu beda lagi ceritanya hm.. ah iya dia
bilang oppa? Apa dia orang Korea?
“Anak pintar, nanti oppa mandiin ya.. kamu pasti bakalan jadi cantik
lagi, kasih kiss dulu dong”
MWOYA!? NAMJA INI BENAR BENAR YADONG !?
“Nah gitu dong.. kamu makin imut aja sayang.. kelihatannya kamu butuh
perawatan khusus..”
Srek srek..
“KYAAAAA BENAR BENAR NAMJA YADONG!!” teriakku lepas kendali, waduh bisa
gawat kalau ketahuan, aku kabur aja sebelum di..
“Apa kau bilang? Namja yadong? Yang kamu maksud aku?” tanyanya dengan
nada polos, uh ketahuan sudah kalau aku yang teriak, Emi pabo!
“buk..bukan.. maaf sudah menganggumu” ujarku menunduk, takut melihat
wajah yadongnya, takutnya aku diterkam(?)
“Hah, kau pasti mendengar percakapanku tadi” kini nada bicaranya sudah
berubah, gak seperti tadi lagi, dia marah? Gara gara ketahuan? Ah padahal bisa
saja aku menjadi pahlawan, tindakan dia kan bisa melanggar hak asusila(?)
manusia(?), terus laporin polisi, dapet deh gelar pahlawan(?).
“Nggak.. nggak kok.. ciyus deh, ah iya aku pergi dulu” ujarku menunduk.
“Lihat mukaku! Nggak sopan sekali berbicara dengan muka menunduk, mana
etikamu!?”
“aish, maafkan aku, maaf aku gak berani lihat mukamu” ujarku masih
menunduk.
Kudengar langkah kaki mendekat, dan gak lama kemudian ada dua kaki yang
terlihat di bawah(?) “lihat aku bodoh!”
Segera aku dongakkan kepalaku dan TADA~~!
“KYAAAAA KUCING!! PERGI DARI SINI!! SINGKIRKAN KUCING JELEK ITU HEEE!!”
segera saja kulempar kucing itu dengan barang barang sekitar yang bisa aku
jangkau(?).
“HEII GADIS BODOH!! INI KUCING MAHAL KAU TAU!? RAMBUTNYA SUDAH HALUS!!
SELALU AKU RAWAT!! KENAPA MALAH KAMU RUSAKKAN HAH!??” bentaknya, aigo namja
ini.. jangan bilang tadi dia berbicara dengan.. seekor kucing?
“Sialan! Andai ada benda itu, mungkin sudah aku lempar tepat di
mukanya!” desisku
“Apa kau bilang? Berani denganku!?”
“Untuk siswa baru Gakuen Senior High School Silahkan berkumpul di
lapangan Utara” Segera saja aku tinggal namja aneh yang berbicara dengan kucing
jeleknya itu.
“Hei! Kau harus ganti rugi!”
Ah masa bodoh sama dia!
~_~_~_~_~
Author POV
Kedua
gadis itu (red: Ayumi, Emi) segera berlari menuju lapangan utara untuk
mengikuti upacara pembukaan MOS, Ayumi yang sudah hafal seluk beluk sekolah ini
dengan cepat menemukan lapangan yang dimaksud oleh sekolah, bagaimana dengan
Emi? Dia yang sama sekali tidak tau tentang sekolah ini harus muter kesana
kemari mencari lapangan utara(?) siapa suruh juga sekolahnya punya bangunan
segede gambreng.
Dengan
berbekal ilmu kebatinan, segera ia mengikuti kata hati dan tada~~
Emi pun
menemukan lapangan yang dia cari daritadi, langsung saja dia bergabung dengan
barisan siswa baru.
‘Syukurlah gak ketahuan senior’ batin Emi
“Hai,
murid baru ya?” Tanya Emi ramah kepada gadis di sebelah kirinya.
‘Udah tau murid baru, masih saja nanya,
huh gak lihat pakaianku apa’ batin gadis itu sinis.
Merasa
didiamin, Emi pun mengalihkan pandangannya ke gadis di sebelah kanannya.
“Hai,
murid baru ya?” Tanya Emi ramah, kali ini nada suaranya beda, yang tadinya dia
memakai nada riang, sekarang memakai nada sedikit ketakutan(?).
“Hm? Apa
kau berbicara denganku?” Tanya gadis itu sedikit bentak.
‘Semua murid disini sama saja, sama sama
sombong’ batin
Emi kesal.
“Ah maaf
sudah mengganggu” Jawab Emi.
Emi yang
pada dasarnya gak bisa diam (red: suka banyak tingkah) langsung pindah barisan
sebelum ketahuan oleh anggota osis, dia merasa gak nyaman dengan situasi siswa
baru yang sombong.
‘huh kenapa juga aku masuk sekolah ini,
Seoul jeongmal bogoshippo~’
“Hai!
Kau pasti murid baru kan? Perkenalkan namaku Yamashita Ayumi, kalau kau?” Emi
tersentak kaget saat ada seseorang yang memperkenalkan dirinya kepada dia,
awalnya Emi ragu menyambut uluran tangan gadis bernama Ayumi itu.
“Kau
pikir aku seperti dua gadis yang di depan itu? Tenang saja! Aku bukan gadis
seperti itu, kau tau? Susah sekali mencari teman disini, disini pada sombong
sombong, setelah kulihat kamu kelihatannya ramah tadi, makanya aku berani
memperkenalkan diriku kepadamu” setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari
gadis bernama Ayumi, Barulah Emi menyambut uluran tangan Ayumi.
“Ah maafkan
aku, aku terlalu berfikiran negatif tentangmu, kukira kau seperti siswa yang di
depan itu hehe, ah iya aku Park Min.. ah Yamada Emi, senang berkenalan denganmu
Ayumi-san” Jawab Emi.
“Senang
berkenalan denganmu juga Emi-San. Ah iya, tadi kau bilang apa? Park Min? Apa
itu nama koreamu?” Tanya Ayumi antusias.
“Iya,
bagaimana kau bisa tau?” Tanya Emi heran.
“Kalau
begitu, nama lengkapmu siapa?” Lagi lagi Ayumi tidak menghiraukan perkataan
Emi.
“um..
Park Min Tae” Jawab Emi.
“Kau
keturunan Korea asli ya?” Tanya Ayumi lagi (Ini ceritanya Ayumi kepo _-_
*senggol Debby)
“Iya,
hei kau belum jawab pertanyaanku, bagaimana kau bisa tau?” Tanya Emi.
“Ah
maafkan aku hehe, aku blasteran Korea-Jepang, tentu aku tau.. Nama Korea-ku Lee
Eun Rim, tapi aku sudah terbiasa dipanggil Ayumi” Jawab Ayumi.
‘belum ditanya nama Korea-nya, sudah
dijawab, teman yang menarik haha’ Batin Emi
“Baiklah
aku akan memanggilmu Ayumi, Ayumi-San, saat ini kita berteman kan?”
“Tentu!
Kenapa tidak? Ah senangnya dapat teman baru” Jawab Ayumi antusias.
“Oh iya,
kamu masuk kelas apa Emi-San?” Tanya Ayumi.
“Kelas
Bunga Sakura, kalau kau?” Jawab dan Tanya Emi(?) *pada kepo semua
“Hei
kita sekelas! Kyaaa senangnya!” teriak Ayumi yang seketika mendapat tatapan
sinis dari siswa baru.
“Gomennasai..”
Segera Ayumi berhenti melakukan aksi teriaknya.
“Dasar
kampungan”
“Mereka
punya etika gak sih?”
“Kulihat
mereka bicara melulu”
“Abnormal
kali”
“Belum
dikasih obat sama majikannya kali ya”
Dan
berbagai macam kritikan pedas lainnya, Ayumi hanya bisa cuek saja mendengar
perkataan siswa tersebut, bagi dirinya gak ada yang salah sama apa yang dia
lakukan tadi, toh ini kan kehidupan dia, semacam masa bodoh.
Lain
Ayumi, lain lagi dengan Emi, dia sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan
oleh siswa siswa tadi, matanya sibuk melihat objek yang dia kenal.
‘Itu kan namja yang tadi berbicara dengan
kucing, bagaimana dia bisa disini..?’ batin Emi.
“Kau
kenapa?” Tanya Ayumi pada Emi.
“Tidak
apa apa hehe” Kekeh Emi.
‘Aneh, eh tunggu? Itu gadis tomboy yang
aku temui di taman belakang itu kan? Selain penampilannya kayak laki laki,
ternyata dia anggota osis juga? Gak kusangka, masa iya?’ batin Ayumi.
“Emi-San,
kau tau gadis tomboy yang di depan itu?” Tanya Ayumi.
“Oh yang
itu? Rambut coklat itukan?” Jawab Emi
"Iya, kau tau dia?" Tanya Ayumi lagi.
"Tentu saja, tentu aku tidak tau" jawab Emi dengan nada polos dan dijawab dengan
hembusan nafas kesal dari Ayumi.
“Hei
kelihatannya ada yang menarik di lapangan sana” celetuk salah satu siswa baru.
“Memang
ada apa?” Tanya teman disampingnya.
“Coba
saja lihat ke lapangan” Jawab temannya lagi
Ayumi
dan Emi yang menguping pembicaraan itu langsung melihat objek yang dimaksud
kedua siswa baru tersebut, dan benar saja, ada pemandangan yang cukup menarik,
dan juga bisa dibilang cukup memalukan.
Bagaimana
bisa seorang murid baru telat di hari pertama Masa Orientasi Siswa?
TBC.
Author
Notes : Awalnya aku gak pede ngelanjutin ini cerita cyin T_T enaknya terusin
apa gak? Ancur deh ini suer, gak tau mau bilang apa lagi T_T seperti yang
pernah kubilang, kalau eike buat FF, pasti ujung ujungnya ancur.. soo benerkan
ancur? I don’t kenow deh, thanks banget bagi yang sudah meluangkan waktu untuk
baca FF SG, waktu kalian terbuang untuk membaca FF aneh ini(?) #plakk untuk Adjeng Hilda, sabar cyinn bagianmu masih lama(?) #ketawanista
6 comments:
LANJOOTTTT MAKKK!!!! MANA AKU? AKU KOK GAK ADA? HAYO LO TANGGUNG JAWAB (?) *semangat 45*
AKOH MANA? LANJOT THOR! CEPET THOR! AKU UDAH NDAK SABAR THOR!(?)
BEB !! KAMU PART 2 UDAH MUNCUL KOK BEB TENANG AJE :3
WOLES WEH WOLES BRO (?) KAMU MASIH LAMA MASA :3 #dirajam
Kepo tanda 'peduli' B-)
Jadi malu /.\
Post a Comment