• 슈퍼주니어
  • 엑소
RSS

Origami Bird




Author : hankochan

Cast :

1. Ahn Jung Ah (SG) as Herself
2. Kim Jong Hyun (SHINee) as Himself
3. Park Luna (f(x)) as Herself

Genre : Romance maybe?
Length : Oneshot
Author's Notes : Hai beibs(?) entah kenapa aku pingin bikinin dia ficlet(?) dan~ you know me so well #hoek aku paling gak pinter ngerangkai kata kata, aku kan masih amatiran bung, jadi maaf ya kalau jelek, cuma pingin nyoba buat ficlet(?) anggap aja FF(?) udah udah ini FF aja deh, tapi oneshot(?) hehe, alasan aku buatin dia, cukup simple, dia pengucap pertama di hari Ulang tahunku tahun 2013 ini(?) oke lagi lagi dia yang pertama, yang tahun lalu juga Adjeng yang pertama xD jadi~ aku buat dia kelinci percobaan(?) karena aku tau, aku paling gagal dalam dunia FF hehe, djeng tak buat kelinci percobaan ye(?). Lopek lopek deh buat kamu, thanks udah jadi orang pertama yang ngucapin aku ulang tahun selama dua tahun berturut turut(?) oke, happy reading! Heh warning bentar, djeng djeng, ini FFO ku pasti pasaran deh'-'?) kamu pasti pernah baca deh #nangisbombay yasudahlah, gak apa apa kan ya djeng? :3 mohon dimaklumin author amatiran nan ababil ini _-_

~_~_~_~_~

           
            Author POV
“Hei lihat! Aku dapat burung origami lagi, I love you as certain dark things are to be loved, in secret, between the shadow and the soul, siapa yang mengirimiku burung origami ini?” Ujar namja itu seraya menunjuk burung origami yang ada di tangannya.
“Molla, coba saja cari tau sendiri” Jawab temannya seketika membuat namja itu merasa kesal, dan segera menaruh burung origami itu di atas tas miliknya.

“Dapat burung origami lagi hyunnie oppa?” Ujar yeoja lain tiba tiba.
“Ne chagi, aish apa gadis itu lagi yang mengirimi burung origami ini?” Jawab namja itu kesal.
“Nanti kau akan tau sendiri hyunnie oppa.. sabarlah” balas yeoja itu seraya mencubit pipi namja itu gemas.
“Aish ne arraseo..” ujar namja yang dipanggil Hyunnie tadi seraya mengusap puncak kepala yeoja tadi dan segera berlari ke tempat teman temannya menunggu.

‘Chagi? Bolehkah aku berharap? Haha tidak bisa, sebentar lagi aku akan resmi menjadi adiknya, dan panggilan ‘chagi’ untukku hanyalah.. sebatas saudara' batin yeoja itu seraya tersenyum miris.

~~~~~~

Nampak gadis itu (red: Jungah) sedang melihat ke arah luar jendela yang ada dikelasnya, baginya ada objek yang menarik untuk dipandang diuar sana. Objek yang bisa membuat dia melupakan kepenatan sejenak sebagai ‘anak terlantar’, objek yang membuat dia selalu merasakan debaran yang aneh saat menatapnya, objek yang selalu membuat dia tidak bisa berhenti menatapnya, untungnya Jungah masih bisa mengendalikan diri saat dia tertangkap basah oleh objek itu karena menatapnya.

‘Kim Jong Hyun..’

Nama seseorang yang sedang ada di pikiran Jungah saat ini, seseorang bernama Kim Jong Hyun, atau biasa dipanggil JongHyun. Jangan tanyakan pada Jungah sejak kapan dia menyukai namja itu, sejak kapan dia merasakan debaran aneh itu, sejak beberapa bulan yang lalu mungkin? Sejak pertama kali dia melihat namja itu menyanyi dengan indahnya di lapangan belakang sekolah yang kebetulan sepi. Sejak pertama kali namja itu memamerkan smile-nya pada teman yeojanya atau… yeojachingunya? Entahlah, untuk yang satu ini Jungah tidak terlalu mengerti, apakah seorang Kim Jonghyun sudah mempunyai yeojachingu atau belum. Tapi dari informasi yang Jungah ketahui, Jonghyun sudah memiliki yeojachingu, walaupun Jonghyun sendiri belum berkomentar tentang informasi itu. Terkadang Jungah merasa kesal jika ada yang bilang bahwa Jonghyun sudah memiliki yeojachingu.

Tetapi satu hal yang selalu ada di pikiran Jungah.

Dia bukanlah siapa siapa Kim Jong Hyun, dia hanya sebatas stalker, secret admirer-nyaKim Jong Hyun, apa dia pantas bersanding dengan Kim Jong Hyun yang notebene-nya adalah sang ‘Pangeran Sekolah? sementara dia? Hanya gadis miskin yang menyandang ‘Beasiswa’. Cinta tak harus memiliki walaupun sakit rasanya. Satu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Apakah Kim Jong Hyun  mengenalnya? Mengenal gadis miskin yang tidak populer?

Walaupun Jungah hanya gadis miskin yang tidak populer, tetapi jangan ragukan kepintarannya, dia dapat bersekolah di sekolah paling elit di Seoul, karena beasiswa. Dan disekolah ini perbedaan antara si miskin dan si kaya terlihat sekali, well ralat, disini tidak ada si miskin, bukankah sekolah ini merupakan sekolah paling mahal dan elit di Seoul? kalau bukan karena beasiswa, sudah dipastikan Jungah tak dapat masuk di sekolah ini.

"Kau gadis duduk paling pojok belakang sendiri, siapa namamu?" Ujar salah satu siswa.
"Jungah" jawab Jungah tanpa melepas matanya dari luar, dia lelah jika harus ditanya namanya terus, entah itu sengaja atau tidak, bisa dibilang, dia sering dibully di kelasnya.
"Kau melihat Jonghyun Oppa diluar sana, iyakan?" Ujar gadis lainnya, well Jungah disini mulai berfirasat tidak enak.

'Bagaimana bisa mereka tau aku melihat dia? Aish ini gara gara aku terlalu asyik dengan duniaku sendiri huh' batin Jungah.

"Tidak, aku hanya melihat awan kecil disana" tunjuk Jungah.
"Dasar bodoh! anak kecil juga tau kamu memandang ke bawah, dan di bawah hanya ada Jonghyun! Kau kira kau pantas menyukainya!? Lagian Jonghyun Oppa sudah mempunyai yeojachingu yang pantas untuk dia!" Ujar gadis itu ketus.

‘Aku tidak akan percaya pada berita itu sebelum Jonghyun Sunbae berkata sendiri’ batin Jungah.

"Menyukainya? apakah aku pernah bilang aku menyukainya?" Ujar Jungah kalem.
"Yak! aish.. kau perlu kaca huh!?" Ujar gadis itu lagi lebih ketus.
"Kenapa memang? Hei kita sama sama manusia, memang Jonghyun Sunbae punyamu? kenapa kamu marah sekali denganku? memang aku ada yang salah? Jangan menuduh, aku memang tidak melihat dia tadi" Ujar Jungah tenang, walaupun dia berbohong.
"Kau! berani denganku!? Kau pikir kamu siapa!? Gadis miskin yang tidak tau diri! hanya mengandalkan beasiswa saja disini!" Ujar gadis itu ketus seraya berbisik, tentu agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Well Jungah memang sadar diri, dia hanyalah gadis miskin yang mengandalkan beasiswa, bukankah itu merupakan suatu kebangaan tersendiri? tidak dan iya bagi Jungah, dia memang bangga bisa bersekolah disini, tempat anak orang kaya dan pintar menuntut ilmu, tapi jika dia tidak memiliki teman hanya untuk sekedar berbicara saja, untuk apa dia bersekolah disini? rasanya pahit.

"Sonsaengim! Bolehkan saya keluar? saya merasa tidak enak badan saat ini" Ujar Jungah dengan muka melas yang dibuat buat, berharap bisa keluar.
"Kau sakit? Baiklah kau boleh keluar, cepat sembuh Jungah-ssi, semangat!" Ujar Kim Sonsaengim tersenyum dan memberi semangat untuk ‘anak didiknya yang paling dia sayangi’.
Inilah Jungah, jika dia merasa lelah dengan kondisi batinnya, dia lebih baik kabur dari jam pelajaran, toh dia pintar, tinggal mengulang lagi pelajarannya dirumah nanti. 'Lebih baik lihat Jonghyun Sunbae dari luar saja' batinnya.

"Dasar gadis payah"
"Dia gadis yang lemah"
"Lihatlah badan dia yang kecil, butuh perjuangan sekali ya masuk sekolah ini haha"
"Miskin nekat masuk sekolah ini, uangnya habis tuh buat obat dan makan haha"

Jungah merasa sudah biasa dengan semua kritikan itu, karena dia sadar, dia hanya gadis miskin yang mendapatkan beasiswa untuk masuk sekolah ini, itu artinya dia harus berusaha keras untuk memperjuangkan gelar 'Kepintarannya' bukan? Dan juga karena faktor ‘Kepintarannya’ itulah yang membuat guru guru mengistimewakannya, dan membuat murid di kelasnya semakin tidak suka dengan Jungah.

~_~_~_~_~

Disinilah dia sekarang, di taman belakang sekolah. Memang dia beralasan untuk beristirahat, tapi dia malas untuk berjalan ke UKS. Akhirnya taman inilah sasarannya, alasan dia kesini cukup simple, menghindar dari jam pelajaran, dan melihat 'Pangeran Pujaannya' sedang latihan dance untuk acara pentas seni yang akan diadakan dua hari lagi.
Satu lagi kebiasaan Jungah, selain menjadi secret admirer-nya Jonghyun, saat jam pelajaran usai, dia tidak akan langsung pulang, melainkan memberikan burung origami di loker milik Jonghyun, tentu menunggu seisi sekolah hampir kosong atau sepi, baru dia akan menaruh burung origami itu di lokernya.

Love is like the wind, you can't see it but you can feel it
Sekali lagi Jungah membaca tulisan dibalik burung origami itu, lalu melipatnya kembali. ‘Selesai..’

Want to but I can’t help it
I love the way it feels

Terkadang dia merasa tidak pantas untuk menyukai, ani mencintai lelaki bernama Kim Jong Hyun itu, kenapa bisa Jungah mencintai lelaki itu? Bukankah mereka tidak pernah bertemu? well, mereka berdua memang tidak pernah bertemu, tapi Jungah lah yang sering bertemu dengan Jonghyun, secara diam diam tentunya. Memandangnya dari jauh, Jungah merasa cukup puas, karena jika sudah di depan Jonghyun, Jungah takut jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Salahkan dirinya kenapa setiap melihat namja itu, jantungnya berdebar keras, tatapan mata Jonghyun yang tajam, cukup membuat Jungah terpesona.

This got me stuck between my fantasy and what is real
I need it when I want it
I want it when I don't

Dan Jungah sadar diri, dirinya yang berasal dari kalangan bawah, dan merupakan murid beasiswa, tak akan pantas bersanding dengan seorang Kim Jong Hyun, yang notebene-nya adalah, sang 'Pangeran Sekolah', dan merupakan salah satu pewaris tunggal Kim Corporation, bisa tau kan bagaimana 'Sempurna'nya namja itu? Dia tidak akan bertindak bodoh di depan Jonghyun, karena dia takut, takut akan dihina oleh namja itu. Sementara dibelakang Jonghyun, jangan tanya, tau bagaimana rasanya jatuh cinta bukan? Tetapi.. lagi lagi status, Jungah masih sadar diri akan semua itu, dia masih bisa membedakan antara dunianya dan dunia dia, between fantasy and what is real.

KRINGGG.. !!

Bunyi bel sekolah berbunyi, menandakan jam pelajaran sudah usai, itu berarti udah waktunya pulang. Lantas Jungah? Dia masih tetap di tempatnya, menunggu sekolah itu sepi, dan menunggu sang ‘Pujaan Hatinya’ menghilang dari tempat itu, seraya memegang burung origami yang siap bertengger di loker milik Jonghyun nantinya. Jungah stalker yang hebat bukan? Bahkan Jonghyun tidak menyadari bahwa daritadi ada gadis yang melihatnya dari jauh, Hebat.
‘Maafkan aku Sunbae.. aku lancang membuka lokermu selama ini..’ batin Jungah

1 hour later..

'Oh iya, waktunya ngasih burung origami, mudah mudahan dia suka biasanya kan jam segini sudah sepi' batin Jungah di balik pohon besar –tempat dia bersembunyi. Segera dia bergegas ke loker namja itu.
'Kuharap dia sudah pulang, jadi nggak akan ketahuan hehe' Batin Jungah lagi, yap itulah yang di takutkan Jungah, takut namja itu menyadari bahwa selama ini yang memberikan burung origami itu adalah dirinya, takut jika suatu saat dia akan dicemooh oleh anak sekolah karena sudah berani memberi ‘kertas tidak berguna’ itu ke loker milik Jonghyun.

‘Mungkin burung origami ini sudah dibuang sebelum dibaca, ini kan hanya kertas putih biasa… atau tiba tiba Jonghyun Sunbae berfikir bahwa yang memberinya burung origami ini adalah… yeojachingunya?’ itulah yang ada dipikiran Jungah selama ini, tapi entah apa yang membuat tekadnya bulat untuk tetap memberi burung origami itu, walaupun Jungah tidak tau, apakah Jonghyun membaca atau tidak.

Tell myself I'd stop everyday,
Knowing that I won't

Plukk..
Merasa ada sesuatu yang jatuh mengenai sepatu Jungah, dengan segera Jungah mengambilnya, dia menyadari satu hal, yang membuat dia syok.
 


Kim Jong Hyun – Park Luna
Always together!
13 August 20**






(Don't bash me please xP)
Dengan segera dibalik foto itu, dan menampakkan sosok satu namja dan satu yeoja yang sedang berangkulan bersama seraya tersenyum.
“Bukankah dia yeoja yang selalu bersama Jonghyun Sunbae? Dia cantik sekali.. ah aku jadi iri, eh itu tidak boleh iri! Mereka tampak serasi sekali, jadi benar mereka berpacaran? Ya Tuhan kenapa aku baru sadar? Bodohnya aku” Ujar jungah seraya tersenyum melihat foto itu.
"Ah itukan privasinya dia, kenapa aku buka buka, lagian juga kenapa foto ini harus jatuh tepat di depanku, hah maafkan aku sunbae, kelihatannya aku sama saja jadi pihak ketiga ya disini? Untung saja aku tidak pernah dengar kabar bahwa sunbae ada masalah dengan yeoja yang ada di foto itu hehe, longlast! Kenapa aku baru baru menyadari semua ini, seharusnya aku percaya dengan kabar itu, hah~ aku janji ini jadi hari terakhir memberikan sunbae burung origami itu, setelah itu aku tidak akan menganggunya lagi” Ujar Jungah seraya tersenyum melihat foto itu, apakah dia menangis? Tidak, tapi hatinya yang menangis, perasaannya kini hanya bisa dipendam.

‘Katanya cinta tidak harus memiliki.. Walaupun ada pihak yang sakit, eh tunggu! Aku siapanya Jonghyun Sunbae?’ batin Jungah lirih seraya meninggalkan loker milik Jonghyun.

KRIEKK..

I've got a problem and I... don't know what to do about it
Even if I did, I don't know if I would quit
But I doubt it
I'm, taken by the thought of it...

"Love is like the wind, you can't see it but you can feel it. Ya.. aku percaya dengan kalimat ini, menarik, hei gadis kecil hari terakhir untuk apa tadi? Aku tidak mendengarnya"

DEG..

'Err.. suara itu.. kuharap aku salah dengar..' batin Jungah takut.
"Hei gadis kecil! aku berbicara denganmu, Ahn Jung Ah" ujar namja itu penuh penekanan.
'Dia..? mengetahui namaku? Ah salah dengar mungkin..' batin Jungah lagi.
"Hei AHN JUNG AH! KAU MENDENGARKANKU TIDAK?” bentak namja itu lagi.
“M..mi..mia..mianhae..” Ujar Jungah seraya menunduk, kini gadis itu benar benar takut, takut semua bayangan yang dia fikirkan, akan berubah jadi kenyataan.
“Kalau berbicara dengan lawan bicara, lihat lawannya, tidak sopan sekali” Ujar Jonghyun seraya mendekati Jungah, dan membalikkan badan Jungah agar mengadap ke arahnya.

DEG.. DEG..

'Aigoo.. jangan membuat debaran jantungku semakin bertambah, aish kuharap dia tidak mendengarnya..' batin Jungah.

"Kau tau? kau sangat mengganggu privasiku, kamu pikir dengan menjadi secret admirer, menjadi stalker, menguntungkan bagimu? Kamu anak beasiswa kan? lebih baik belajar untuk mempertahankan gelarmu, berhenti ikutin aku, main buka buka loker orang, tidak permisi atau apa, langsung buka saja, beruntung kamu anak yang baik, gak punya niat jahat. Kamu pikir kau pantas melakukan semua ini? Satu lagi, kau membuat lokerku kotor dengan kertas putih lusuh yang murahan itu" ujar Jonghyun tajam.
Sontak langsung saja membuat Jungah menatap mata Jonghyun dalam, apa kali ini dia tidak salah dengar? Apakah seorang Kim Jong Hyun yang dia ketahui ramah dengan teman temannya, ternyata dengan orang yang lebih rendah darinya, dia seperti ini? Apakah ini sosok aslinya?

And I know this much is true
Baby, you have become my addiction.
I'm so strung out on you.

"Sebelumnya maafkan aku, aku sadar dan aku tau aku hanya anak beasiswa dan anak miskin yang tidak pantas untuk masuk sekolah ini, aku sadar, aku mengganggu privasi sunbae, hei mengganggu? entahlah aku tidak bisa mendiskripsikannya, kelihatannya aku memang penggangu ya. Maafkan aku juga sudah mengganggu Sunbae, maaf sekali lagi, aku memang tidak pantas ya untuk.. hm lupakan haha, tapi tolong, bisakah Sunbae tidak sefrontal itu? tidak bisakah Sunbae menghargai orang? Apa Sunbae tidak diberi ajaran sopan santun? Ternyata semua anak orang ka.." Jungah tidak melanjutkan perkataannya.
"Apa?" Tandas Jonghyun.
"Tidak, lupakan, anggap aku nggak pernah ada, anggap perbincangan ini nggak pernah ada, maafkan aku sunbae, aku pergi dulu, sebelum dilihatin sama anak anak sekolah ini, apa kata mereka nanti 'Si miskin bersanding dengan Sang Pangeran Sekolah' wah, jadi trending topic sekolah ini, dan aku malas haha, permisi sunbae" langsung saja Jungah berjalan menjauh sebelum lelaki itu melanjutkan bicaranya.
"Dan satu lagi, buang semua burung origami yang pernah aku masukkan di loker sunbae, itu hanya kertas lusuh yang tak berguna bukan?" Tandas Jungah seraya meninggalkan Jonghyun.

'Bodohnya aku..' batin Jungah miris.

"I love you as certain dark things are to be loved, in secret, between the shadow and the soul"
'Kata kata itu? dia sempat membacanya? ah apa peduliku haha' batin Jungah tersenyum sinis seraya menggelengkan kepalanya.

DAP.. DAP.. DAP..
GREP

"Bisa tidak memotong pembicaraan? pembicaraan kita belum selesai"
"Apalagi yang harus dibicarakan? aku sudah minta maaf denganmu sunbae! Apa permintaan maafku kurang? apa lagi yang sunbae inginkan!" bentak Jungah, dia merasa sedikit sakit saat mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh Jonghyun tadi.
"Berhenti memberikanku kertas lusuh yang sudah di bentuk aneh itu, berhenti menulis tentang hal hal yang berbau cinta, berhenti mengotori lokerku dengan benda lusuh itu, dan .. berhenti menggangg.."
"Iya aku tau sunbae, tenang saja, tanganku ini tidak akan mengotori lokermu yang bersih itu" potong Jungah seraya melepaskan genggaman tangan Jonghyun
"Dan kau akan melupakanku huh? Memang kau bisa?" Tanya Jonghyun tajam.
"Itu sudah pasti sunbae bodoh! Singkirkan tanganmu sekarang juga sebelum ada yang melihat!" Bentak Jungah lebih keras.
"Aku tidak akan menyingkirkan tanganku, sebelum kau berbicara jujur denganku Ahn Jung Ah"

'Mau apa lagi ini sunbae, belum puas membuatku malu di depannya' batin Jungah.

"Dan kamu harus jujur, kamu mencintaiku?"

DEG.. DEG.. DEG..

"Pertanyaan macam apa itu huh?" Jawab Jungah gugup campur bentak(?).
"Kau punya mulut untuk berbicara kan? Jawab jujur" Tegas Jonghyun.
"Harus jujur? untuk apa jujur? Sudahlah tidak bisakah sunbae melepaskan tanganku? sakit sekali ini" Ujar Jungah tajam.
Tanpa Jungah duga, Jonghyun yang merasa tidak sabaran dengan jawaban Jungah segera menarik tangan Jungah dan menghempaskan badannya menuju tembok, mengunci Jungah dengan kedua tangan kekar miliknya, dan menatap Jungah dengan mata yang tajam.
"Apa yang akan sunbae lakukan huh!?" Ujar Jungah mulai tidak sabaran, baginya ini semua absurd(?).
"Cukup jawab jujur saja, dan aku akan melepaskanmu" Ujar Jonghyun dingin.
"Kau terlalu memaksa! Oke oke, aku akan jujur!”

‘Tidak ada salahnya jujur, dengan begini sunbae akan membenciku, dan akan semakin mudah melupakannya’ batin Jungah

When someone loves you, the way they say your name is different. You know that your name is safe in their mouth. So Kim Jong Hyun, ya aku mencintaimu, puas?" Saat ini Jungah sedang tidak peduli dengan dirinya, entah apa yang akan dikatakan namja di depannya, yang dia inginkan hanyalah melepaskan dirinya dari namja itu.
"Oh" hanya itu responnya.
"Sudah kan? aku sudah jujur, tanpa mempedulikan harga diriku, aish betapa bodohnya aku, hanya dengan melihat matamu saja aku sudah berkata jujur haha, sekarang lepaskan aku sunbae.. Sebelum masalah ini panjang" Desis Jungah.
"Love is an irresistible desire to be irresistibly desired..."
"Berhenti.. berhenti KIM JONG HYUN! BERHENTI!" bentak Jungah dan tanpa Jungah sadari, air mata miliknya sudah keluar tanpa seijin Jungah. Dengan segera Jonghyun mendekatkan wajahnya, dan berhenti tepat di depan telinga Jungah, dan membisikkan sesuatu.
"Listen to me, In vain have I struggled. It will not do. My feelings will not be repressed. You must allow me to tell you how ardently I admire and love you, I Love you Ahn Jung Ah!"

DEG..

"Haha! Apa yang kau katakan Jonghyun Sunbae.. setelah kata katamu tadi yang menyakitkan, kau kira aku percaya begitu saja? Kau hanya ingin mempermainkan perasaanku saja begitu?" Ujar Jungah lirih.
"Tidak, aku serius, hei aktingku lucu bukan? aku sempat meminta bantuan dengan temanku tadi" Ujar Jonghyun seakan akan tanpa dosa.
"Oh, jadi pernyataan cintamu itu hanya akting semata, kau taruhan huh?" ujar Jungah sinis.
"Untuk pernyataan cinta itu, aku serius" Ujar Jonghyun dengan nada serius, sesaat Jungah menatap Jonghyun dalam, tapi nihil. Tidak ada pancaran kebohongan di matanya.
"Kau bohong" Ujar Jungah tidak percaya.
"Ahn Jung Ah, dengar! Aku menyuruhmu untuk berhenti memberikanku burung origami itu, agar kau mau mengajariku cara membuatnya, dan aku akan memberikannya padamu seperti kamu memberikannya padaku, giliranku yang akan memberikannya padamu. Alasan aku menyuruhmu berhenti menulis, agar aku bisa menulis dan memberikannya padamu, aku tidak mau kalimat yang mau aku tuliskan, sudah kamu tulis duluan" Ujar Jonghyun panjang lebar seraya memeluk Jungah.
"Dan masalah kertas lusuh itu.. jangan dimasukkan hati, bukankah sudah kubilang, itu hanya akting? percayalah padaku" Ujar Jonghyun serius. Dan Jungah pun berusaha mencari kebohongan di mata Jonghyun, tapi nihil. dia tidak menemukannya, yang dia temukan hanyalah ketulusan.

"Ne.. arraseo sunbae, sekarang pergilah, kasihan yeojachingumu melihat kita daritadi" Jawab Jungah tersenyum seraya menunjuk yeoja yang tengah membulatkan matanya melihat adegan Jungah dan Jonghyun.
"Yak! Kim Jong Hyun! Aku berhasil kan!" Teriak yeoja itu seraya melompat lompat kesenangan dan mendekati Jungah dan Jonghyun.
"Yak Luna-ya, kenapa kamu disini? kamu menggangguku saja" ujar Jonghyun dan dibalas tatapan heran oleh Jungah.
"Dia kan yeojachi.."
"SALAH! Hei kamu tertipu dengan foto di loker milik Jonghyun ya? itu aku yang meletakkannya, dan memberi tanggal secara asal - asalan, karena aku ingin tau reaksimu, aku sudah sadar daridulu kamu menyimpan rasa untuk Jonghyun, ya.. semenjak kamu memberikan burung origami itu empat bulan yang lalu" Jawab Luna senang.

"Dan... aku sudah tau kalau selama ini kamu yang memberiku burung origami itu, tapi aku hanya diam saja hehe. Ah iya, dia Park Luna, adikku, dan yang memberiku skenario ya.. dia hehe, maafkan aku.." Ujar Jonghyun seraya tersenyum nakal.
“Hei salah! Tapi sebentar lagi kita akan jadi saudara, ah iya, aku Park Luna, teman dan sebentar lagi akan menjadi dongsaengnya Jonghyun Sunbae, salam kenal Jungah-ssi!” Ujar Hyuna memperkenalkan dirinya pada Jungah.

"Haish, dengan ini aku menyatakan, Jungah sudah jadi milikku, tidak ada yang boleh merebutnya, hah~ sudah sekian lama aku menunggumu Jungah, ternyata dia juga terpesona denganku, sebenarnya sudah sejak kau masuk sekolah ini, aku tertarik denganmu, kau juga tidak tau ya, aku stalkermu, tapi kadang kadang, Jungah sayang~ jangan kaget jika aku mengetahui tentang dirimu, burung origami ini lucu sekali” Ujar Jonghyun seraya mengecup dahi Jungah sekilas dan memainkan burung origami yang ada di tangannya.

“Aku daritadi belum dapat kesempatan untuk berbicara aish.. MWO !?!?”

I can barely move... but I like it
And it's all because of you..

She's the sweetest drug..

"Gravitation is not responsible for people falling in love" -Albert Einstein

END.?

‘Berbahagialah dengan Jungah, Jonghyun-an, saranghaeyo, aku akan melupakanmu, dan akan menjadi tem.. ani, kita akan menjadi kakak adik, selamanya..’ batin Luna seraya tersenyum manis di depan Jonghyun-Jungah dan merebut burung origami yang ada di tangan calon kakaknya.

“Yak! Luna-ya! Burungnya!”
"Ulalala~"
"Mimpi apa aku semalam.."

END.

Author's Notes : Ulalala, ini FF pertamaku tema oneshot(?) buat Adjeng, sorry ya jelek, maklum amatiran :3 Ini cerita juga udah pasaran kan? iyakan? ah tau deh otakku lagi mampet T_T sekian deh, yang udah baca mohon COMMENT-nya dong'-'?) aku pingin tau FFO abal abal ini menurut kalian gimana.. gak ada yang akan memplagiatkan FF aneh ini kan :3

-Aiden’s Fiance-

Oh iya djeng betewe, aku buat versi yang eunhyuk juga lho lol xD ada posternya.. :3








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Anonymous said...

Test?

Post a Comment