• 슈퍼주니어
  • 엑소
RSS

(SG Story) Special Girls Journey (Part 4)


Author : Udah tau kan? kepo deh(?) haeko98'-')b oke ini labil(?)
Cast :
  1. Debora Israelia as Yamashita Ayumi
  2. Dinda Desita Antari as Yamada Emi
  3. Annisa Hanako as Katou Hanako
  4. Mela Adi Prasiska as Hamano Kumiko
  5. Adjeng Yalastri Atha Nafilah as Saruwatari Yumi
  6. Hilda Yusnia as Michiko Yuki
  7. Choi Minho as Himself
  8. Kim Myungsoo (L) as Himself
  9. Park Chanyeol as Himself
  10. Bang Chul Yong (Mir) as Himself
  11. Lee Kiseop as Himself
  12. Jang Hyun Seung as Himself
Genre : Baca dulu sajalah, biar anda yang menentukan'3'
Notes : DON’T THINK HARD !! CAUSE ini cuma FF. Untuk anak anak SG yang kusayangi dan kubanggakan, tak bosan bosannya saya menasehati, JANGAN BOSEN PLEASE BACA STORY INI :3 ini story didedikasikan(?) untuk anak SG'-')b lol kkk~ maaf ya mbosenin, ini cerita pasaran kali ya? tapi ini murni pikiranku lho beb :3 dibantu sama mimpi dan imajinasi yang aneh tentunya :3 cukup deh cuap cuapnya, OH IYA!! DI PART INI, LEBIH MENCERITAKAN TENTANG PERKENALAN ANAK SG, YAH WALAUPUN FIKTIF SIH BEHAHAHA, KAYAKNYA PART INI KEPANJANGAN DEH~ SALAM LOPEK DARIKU MOAH :3 -tertanda, Donghae's fiance & Chanyeol's girl.

~_~_~_~_~

Second day..
~

Yuki POV

Well, saat ini aku sudah berada di sekolah baruku di Tokyo, 'Gakuen High School'. Ternyata ini toh sekolah yang dimaksud Ibu, kelihatannya ini sekolah keren, bangunannya terlalu mewah, pantas saja berbasis 'Internasional' walaupun dominan yang sekolah disini adalah orang Jepang asli. Masalahnya adalah, aku gak tau nanti aku masuk kelas mana, masuk MOS saja di hari kedua, biasanya pembagian kelas kan hari pertama, mana disini gak ada yang aku kenal juga, mana Hanako kemarin gak bales emailku juga, jadi gak tau dia sekolah dimana. Andai dia sekolah disini...

"Hai nak! Apa yang kau lakukan di luar? Habisini bel masuk! kamu siswa baru kan?" kucari asal suara itu, oh ternyata satpam sekolah disini, huh waktunya asah bahasa jepangmu Hil.. ah ralat, Yuki..
"Ah iya pak! saya memang murid baru, um.. maaf sebelumnya" ujarku lagi
"Maaf? untuk apa?" tanya satpam itu.
"Tapi saya tidak tau saya masuk kelas mana, saya baru masuk sekolah hari ini" jawabku.
"Berarti kemarin kamu tidak ikut upacara pembukaan MOS?" tanya satpam itu lagi, hah kalau baru masuk hari ini, jelas kemarin aku gak masuk pak pak.
"Iya.. seperti itulah" jawabku bingung.

"Yasudah kamu masuk saja! berhubung saya satpam disini, saya tidak tau kamu masuk kelas mana, coba saja tanya anak osis" jawab satpam itu, pak pak aku tau anda satpam disini, kelihatan dari baju anda, jelas anda gak tau apa apa hah.
"Baik pak, terimakasih!" jawabku dan segera melesat masuk.

KKRIINNGG..!!

Gawat, sudah bel masuk, haduh gimana ini, mana hafal aku sama anak osis disini, mukanya beraneka ragam macam pula, kayaknya banyak orang asia sama eropanya, ah iya osis, wei anak osis yang mana!?
masa iya muter muter sekolah yang sebesar ini, yang benar saja, oh gak ada yang mau bantu aku kah? bentar bentar cari jalan keluar.. ah ke ruang guru saja, eh tunggu tunggu, LETAK RUANG GURU DIMANA?
"Hai! apa yang kau lakukan disini? tidak masuk kelas eoh?" sontak aku kaget, tiba tiba saja ada suara seorang cewek dibelakangku seraya menepuk pundakku, logat Jepangnya kental sekali.
"Ah sampai kaget~" ujarku gak sengaja ngomong bahasa Indonesia.
"hah? apa tadi? pai? get? ka? sam? bahasa mana itu? kok kayaknya pernah dengar ya.." Ujar cewek itu.
"Ah gomennasai.. abaikan perkataanku tadi, ada apa?" tanyaku ke gadis itu, dengan bahasa Jepang tentunya.
"Ah kau bisa berbahasa Jepang! kukira aku akan menemukan gadis asing lagi huh, perkenalkan namaku Kumiko, Hamano Kumiko, ah panggil aku Kumiko saja oke?" ujar cewek didepanku, kenapa dia tidak menjawab pertanyaanku dan malah memperkenalkan dirinya? ah yasudahlah.
"Hm.. Hil.. ah Michiko Yuki, panggil saja Yuki, senang berkenalan denganmu Kumiko-San" ujarku tersenyum seraya membalas jabatan tangannya.
"Senang berkanalan denganmu juga Yuki-san!" oh syukurlah dia tidak sadar dengan kekeliruanku tadi.
"Ah.. ehm.. iya.." ujarku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, sejujurnya aku masih berfikir, AKU MASUK KELAS MANA !?!?

"Apa yang kau lakukan disini? bukannya bel sudah masuk?" Nah akhirnya dia sadar juga, daritadi kek.
"Hm.. aku bingung nyari kelasku, aku baru masuk hari in.."
"Woah, berarti kamu kemarin tidak ikut upacara pembukaan dong?" ah lagi lagi omonganku terpotong, sudah dua orang bertanya padaku dengan pertanyaan yang sama aish.
"Hm.. iya begitulah.. bisakah kau membantuku?" Pintaku memohon.
"Pasti bantu nyari kelasmu, iyakan?" tebak Kumiko padaku, ah akhirnya..
"Aku pintar kan hehe.. tadi namamu siapa? Michiko Yuki? kayaknya aku pernah tau nama itu.." pikir Kumiko, jelas lah pernah tau, kan barusan kenalan hadah.

"Ah aku ingat hehe, kamu Michiko Yuki kan? yang kemarin tidak masuk kan?" tebak Kumiko lagi, jelas kamu tau aku kemarin gak masuk, kan aku tadi udah cerita, ini anak..
"Iya.. kenapa memang?" tanyaku balik.
"Kamu satu kelas denganku! kemarin di lembar absensi ada namamu, dan pas namamu dipanggil, gak ada yang angkat tangan, aku baru ingat hehe" cengirnya dengan muka tanpa dosa, satu dipikiranku, KENAPA BARU NYADAR SEKARANG DAN BEL MASUK SUDAH BERLALU BEBERAPA MENIT YANG LALU? GIMANA KALAU KETAHUAN ARGHHH.
"Sini ikut aku, kau tau, disini osisnya galak galak, huh aku saja sampai ketakutan kal.."
"HEI MURID BARU! CEPAT MASUK KELAS KALIAN! DASAR TIDAK TAU ATURAN" sontak aku kaget saat mendengar seseorang berteriak, memotong perkataan Kumiko, jangan bilang dia anggota osis? segera kubalikkan badanku dan melihat asal suara, hampir saja aku melihatnya..

"Yuki-san, ayo cepat lari! ikuti aku!" dengan segera tanganku ditarik oleh Kumiko, gila larinya cepat sekali, kayak kuda saja haft, kelihatannya aku butuh minum nanti.
"Hah, hah, hah, syukurlah belum ada anak osis di kelas ini" ujar Kumiko lega, hei sekejam inikah anak osis di sekolah ini?

"Selamat datang di Kelas Edelwais(?) duduk denganku saja ya, kelihatannya bangku disini sudah penuh semua, kecuali tempat disebelahku" ujar Kumiko lagi, ini kenapa daritadi Kumiko yang berbicara terus? kapan aku dapat kesempatan berbicara?
"Ah.. aku daritadi bicara terus ya hehe, oh iya yang tadi itu wakil osis di sekolah ini, dari mukanya saja kusimpulkan dia jutek, cuek, egois, keras kepala, bagaimana bisa orang itu jadi wakil osis?" ujar Kumiko lagi, ya ampun anak ini..
"Kau pasti bingung kenapa aku tau dia wakil osis? ya.. kalau bukan karena temanku buat kesalahan kemarin hehe" jawabnya lagi, siapa juga yang tanya, tapi gak apalah, daripada jadi kacang disini, tapi dia sadar gak sih? hampir buka aib temannya, dasar anak ini.
"hati hati kalau bertemu sama wakil osis ya.. dia itu jahat hi.." ujarnya lagi menampakkan ekspresi ketakutan, bagaimana dia bisa menyimpulkan kalau wakil osis itu jahat hanya karena melihat dari bentuk muka saja? anak ini membuatku geleng geleng.

Seketika celotehannya berhenti saat melihat ada pembimbing kelas yang memasuki kelas ini.
"Itu namanya Mir, anggota osis di sekolah ini" ujar Kumiko lagi saat melihat perubahan raut mukaku.
"Oh ya aku mengerti hehe.." akhirnya aku bersuara juga, cukup sampai disini!

~_~_~_~_~

"Yuki-san.. aku ke kelas temanku dulu ya.. kamu mau ikut?" tanya Kumiko padaku saat jam istirahat.
"Pinginnya sih iya, tapi aku ingin muter muter sekolah ini dulu, gak apa apa kan? nanti kita ketemuan di kantin saja" ujarku memberi usul, walau sebenarnya aku gak tau letak kantin dimana.
"oh.. baiklah, nanti aku kenalkan pada teman teman baruku hehe" ujar Kumiko, dia gak merasa curiga? untunglah hehe.
"Baiklah, sampai ketemu nanti" ujarku seraya meninggalkan Kumiko.
Satu tempat yang aku penasaran di sekolah ini, dimana letak tamannya? gak mungkin lah sekolah sebesar ini gak punya taman, kan enak pas istirahat bisa kumpul di taman sama teman baru nantinya.

Cukup lama juga aku muterin sekolah ini, ya baru lima menit sih kira kira, bukannya nemu taman, tapi malah nemu kantin, kalau dari pengamatanku sih, kayaknya lagi ada pembully-an di kantin, lebih baik cari taman lagi ah, jadi malas ke kantin, paling juga Kumiko gak ada disana.

Eh iye back to taman, wei ini taman dimana? masa aku harus naik ke atap sekolah biar tau letak taman disini? kayaknya gak perlu deh, itu sudah ketemu ternyata(?), oh aku lelah.
"Wah.. taman sekolahnya keren! rindang juga tempatnya, kyaaa! ada pohon sakura! wah ada bangku untuk tempat makan(?)nya juga, kelihatannya aku bisa bawa bento disekolah ini, daripada ke kantin, malas" ujarku berdecak kagum.
Segera kutelusuri jalanan taman ini, saking asiknya aku gak lihat keadaan depan, ah lagian keadaan depan sepi juga, ngapain dilihat hehe.

BRUKK..

Sial.. ada akar pohon yang menjulur, aish sakit sekali, mungkin memang benar gak usah melihat keadaan depan, tapi lebih baik lihat keadaan bawah, bagaimana bisa ada akar menjulur di pinggir semak semak(?). untung bukan kepala duluan yang mendarat di tanah.
"aish.. dare !? (siapa!?)" ujar suara dibalik semak semak, ha? ada suara orang?.
"ah.. aku kira akar pohon, ternyata kaki seseorang" ujarku kaget saat melihat bawah.
"Yak! Kamu siapa!? aduh kakiku.." ujar orang itu lagi, kenapa dia?
"Aku? Memang kamu siapa? oh.. pemilik kaki ini.." ujarku cengengesan, ternyata dia orang yang kakinya aku tabrak.
“Lain kali kalau jalan lihat lihat, dasar pendek” hah? apa katanya tadi? pendek? sialan! siapa yang salah coba!?
“Lapo? Duduk aku sing salah! Ojok kurang ajar karo aku! Ancene wong edan! Huh!” ujarku spontan, eh aku pakai bahasa jawa, keceplosan.
"Hah?" tanya lelaki di depanku kebingungan.
"Mboh mboh gak eroh!" ujarku kesal, lagi lagi pakai bahasa jawa.
"Heh! Kamu orang mana!? kamu alien yang nyamar ya!? bahasamu aneh sekali!" bentak lelaki itu
"Nek gak eroh yawes menengo!" aku merasa menang kali ini, terimakasih ku  haturkan pada ibuku yang telah memberiku darah jawa.

"Hei Hyung! Kamu disini ternyata!?" ujar seseorang lagi, haduh siapa lagi ini?
"Oh.. hai yeol-ah hehe.." ujar lelaki yang dipanggil Minho itu, kayak nama orang Korea hm.
"Apa yang hyung lakukan disini? bukankah harusnya tadi kamu membimbing anak anak baru?" tanya lelaki tinggi itu, hah? membimbing?
"Yak! Minho-ya! kamu mau cari ribut denganku!?" oke kali ini bukan laki laki kayak tiang listrik itu yang berbicara, melainkan suara lain dari belakangku.
"Hai Myungsoo hyung" sapa lelaki tiang itu, siapa tadi namanya? Yeol?
"Hai juga Chanyeol-ah, akhirnya berhasil juga nemuin Minho, ternyata dia disini, dasar wakil osis tukang bolos" sindir lelaki yang dipanggil Myungsoo tadi, kok aku jadi bingung sendiri disini, doh kacang kacang.

"hehe Myungsoo-ya, Chanyeol-ah.. hehe.. ehm.. er.. ketahuan deh, hei gadis pendek! aku butuh perhitungan denganmu aish" hah? memangnya kenapa?

~
Ditempat yang berbeda, dan diwaktu yang sama seperti tadi(?)
~

Yumi POV
Ah leganya habis dari toilet, kali ini aku bukan habis poop, tapi habis buang air kecil hehe, dan tentu saja bukan dari toilet laki laki, aku sudah cukup trauma dengan kejadian kemarin hah.
"Hei anak baru! yang baru saja keluar dari toilet perempuan!" seketika kuedarkan pandanganku ke sekeliling toilet, gak ada siapa siapa.
"Er.. kau! gadis asing!" ha? oh manggil aku ternyata hehe.
"What? ahh wrong format, apa?" tanyaku bingung.
"Aish, kau lihat wakil osis tidak?" tanya lelaki itu, Kim Myung Soo, ya seperti itulah yang aku lihat di name tag-nya. Kayaknya pernah dengar nama itu, eh kalau gak salah.. Ketua osis?
"Wakil osis? wakil osis yang mana? ah.. yang tinggi itu ya?" tanyaku, seketika ku lihat perubahan raut muka di wajahnya, emang ada yang salah?
"Tinggi ya, iya iya aku tau Minho tinggi, ah iya orang itu, kamu melihatnya?" tanyanya lagi.
"Tentu saja tidak.. aku saja baru keluar dari toilet" jawabku dan sebetulnya juga.. aku tidak tau perawakan wakil osis itu, kan aku asal jawab.
"Ah, sejak kapan aku jadi bodoh gini, yasudah terimakasih junior" ujarnya seraya melanjutkan pencariannya, hm kayaknya diikutin asik nih, jangan salahkan aku, gini gini aku juga stalker handal muehehehe.
Kulihat dia segera berlari keluar dari gedung sekolah ini, hei mau kemana? aku pun ikut keluar, oalah ke taman.. seketika kulihat di taman, eh? lelaki bernama Kim Myungsoo itu mendekati dua laki laki dan satu gadis yang ada disana, ada apa? ah aku kepo kan.
Eh? ada mereka juga? ah deketin sajalah.

~
Kembali ke tempat yang tadi..(?)
~

Oh jadi itu permasalahannya, ckckck mana ada orang kayak gitu bisa menjadi wakil osis, memang sih tampangnya kece, tapi kan ya.. oh iya, dia laki laki yang aku temui kemarin! yang tinggi itu!? yang matanya belo' itu!? jadi dia wakil osisnya? Oh em gaemgyuuu #lebaykumat demi apa!?

Author POV

"Hah? itu tadi dia pakai bahasa apa?" bisik Ayumi agar tidak terdengar anak depan. Bisa dibilang, mereka melakukan pengintaian lagi, tapi ini beda lagi, disini Ayumi ikut serta dalam pengintaian, dan mereka sekarang sedang mengintai dari balik pohon besar.
"Bahasa asing mungkin, ah dia kenapa pakai bahasa yang susah dimengerti manusia" Kesal Emi, wei itu juga pakai bahasa manusia -_-

"Itu tadi dia pakai bahasa Jawa, Jawa itu dari Negara Indonesia, biasanya dikenal dengan Java, gara gara waktu itu Indonesia di jajah Belanda(?)" Terang Hanako
"Oh iya kamu kan ada darah Indonesianya" Ujar Kumiko.
"Oh bahasa Java.." Ujar Ayumi lagi.
"Dasar gadis asing!" sambung Emi.
"Kamu juga gadis asing Emi-San, kan kamu orang Korea" ujar Hanako jutek.
"YUKI-SAAN..emphft!!" teriak Kumiko tiba tiba.
"Diamlah! kita lagi melakukan pengintaian!" bentak Ayumi seraya mendekap mulut Kumiko agar diam.
"Kalau ketahuan gimana!?" panik Emi.
"Woles wae brooo" ujar Hanako, sontak mendapat tatapan aneh dari teman temannya.
"Pasti gadis itu bingung" ujar suara itu tiba tiba.

"Eh? Kita kan cuma berempat, memang ada yang ikut pengintaian lagi selain kita?" tanya Kumiko.
"Perkenalkan namaku Yumi! hehe, kalian?" ujar suara itu tiba tiba dengan nada riang polos muka tanpa dosa.
"Kau? gadis asing yang kemarin poop di toilet laki laki kan?" tanya Emi ceplos.
"Emi! Sopan dikit dong.. nanti dia tau lagi kalau kemarin dia kita intai" bisik Kumiko.
"oh iya lupa lupa hehe" cengir Emi
"Aku Ayumi" ujar Ayumi tak menghiraukan Emi, seraya menjabat tangan Yumi, "nama kita hampir sama ya" lanjut Ayumi
"Iya, ada 'Mi'nya hehe" ujar Yumi.

"Kayak nama makanan Indonesia, ah perkenalkan namaku Hanako! Gadis paling cantik seentaro Jepang" Ujar Hanako dengan pedenya seraya menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Jodoh mungkin, ah namaku Kumiko! Gadis paling sexy seentaro Jepang" Ujar Kumiko dengan suara seraknya(?) seraya menjabat tangan Yumi, tentu mengantri dulu dengan Hanako.
"Ah kalian berdua pede sekali, aku juga mau, perkenalkan namaku Emi! Gadis paling gila nan stres seentaro Jepang!" Ujar Emi dengan bangganya seraya menjabat tangan Yumi, tentu harus mengantri dengan Hanako dan Kumiko.
"Gila kalian semua, aku belum dapat giliran haaaa, kau sudah tau namaku kan? hehe, aku gadis paling bijaksana nan dewasa seentaro Jepang" Ujar Ayumi dengan bangganya seraya kibas rambut.

'Ini anak anaknya pada aneh semua...' Batin Yumi

"Senang berkenalan dengan kalian semua.. perkenalkan namaku Yumi, gadis paling narsis dan suka selca seentaro dunia" Ujar Yumi memperkenalkan dirinya, ternyata Yumi dan keempat temannya sama saja.
"Tadi kamu sudah memperkenalkan diri" Ujar Hanako
"Oh iya, sudahlah gak apa apa, tak kenal maka tak sayang" Ujar Yumi antusias.
"Kuharap semua akan baik baik saja" Ujar Ayumi.

Tanpa mereka sadari...

"YUKIII-SAAANN !! KESINI !! KAMU DISANA DIKACANGI KAN !?? SUDAH SAMA KITA SAJA DISINI !! BIARKAN MAKHLUK ADAM ITU BERDEBAT !!" teriak Kumiko tiba tiba, sontak membuat keempat temannya menoleh ke Kumiko.
"Sejak kapan Kumiko-san disana? aku tidak melihatnya" Ujar Emi.
"Pakai teleportasi mungkin" Ujar Yumi heran.
"Gayanya seperti Power Rangers, warna pink, merah" tukas Ayumi.
"Kayaknya asyik, coba ah~"

Dan tanpa mereka sadari juga...

"HEEEIII KAMUU !! GADIS ASING YANG DISANA !! KUMPUL SAMA KITA SAJA YUK !! MUNGKIN SENIOR KITA DISANA SEDANG LELAH" teriak Hanako tiba tiba.
"Sejak kapan dia di sebelah Kumiko-san?" Tanya Emi heran.
"Aku baru sadar mereka punya kesamaan, suka teriak" ujar Yumi berhipotesa
"Dua orang yang aneh, mungkin efek mereka teman lama" ujar Ayumi tajam.

~~ (ditempat Kumiko dan Hanako)

"Eh, siapa saja itu Ko-chan?" tanya Hanako pada Kumiko.
"Itu kan anak osis semua, ngapain mereka disana? mana natap tajam ke kita lagi, duh kenapa gadis itu malah diam saja.. terlampau polos dia aish" ujar Kumiko sedikit kesal.
"Kayaknya aku gak asing sama muka gadis itu, ayo deketin saja, kelamaan anak itu huh" Dengus Hanako.

~~ (ditempat para Senior dan Yuki)

"Yuki-San! tadi kita berdua teriak ke kamu, kenapa kamu bingung gitu sih?" Sembur Kumiko saat dia sudah di depan Yuki -dan ketiga senior itu
"Oh.. kalian berdua teriak ke aku?" Tanya Yuki dengan nada polos sontak membuat Kumiko ingin melempar high heels milik ibunya di rumah(?).
"Hei gadis asing! Aku sedang membuat perhitungan dengan dia! jangan memotong pembicaraan orang!" Ujar seseorang tiba tiba.
"Yak! Senior mata bulat dan ya.. tinggi.. ya.. memang kenapa sih? buat perhitungan segala? kan senior yang salah, siapa suruh tidur di semak semak hanya untuk menghindar dari tugasnya, heiii mau jadi apa negara ini nanti?" ujar Kumiko panjang lebar.
"Aish cerewet kamu! yang jelas aku masih harus membuat perhitungan sama gadis asing ini! gak usah ikut campur!" bentak Minho gak terima.
"Dasar sensitif! Bagaimana bisa orang kayak senior bisa jadi wakil os.."

"CUKUP WOY CUKUP!! KALIAN BERDUA SAMA SAJA!! JANGAN DEBAT GINI, KEMARIN AKU NENANGIN DUA ANAK YANG LAGI DEBAT SAAT MAU UPACARA PEMBUKAAN, SEKARANG MAU NENANGIN ANAK YANG DEBAT MASALAH MAU JADI APA NEGARA INI!? WOY APA SALAHKU JADI KETUA OSIS SAMPAI SAMPAI AKU DIHADAPKAN MASALAH KAYAK GINI!? APA AKU GAK PANTAS JADI KETUA OSIS!? CHANYEOL!! BERHENTI MENATAP GADIS DISAMPING KUMIKO SEOLAH OLAH KAMU AKAN MEMBUNUHNYA DAN MEMUTILASINYA PERLAHAN!! AKU GAK MAU DENGAR PERDEBATAN LAGI HABISINI, MINHO!! BERHENTI BERDEBAT DENGAN KUMIKO!! KALIAN SAMA SAMA KERAS KEPALA!! hosh.. hosh.. saya lelah" ujar Myungsoo dengan suaranya yang cetar membahana.

"lebay sekali ini senior" ujar Hanako pelan.
"Aku mendengar kata katamu gadis bodoh" ujar Chanyeol tajam.
'Wew..'

"Kacang kacang.. kacang dijual~" ujar Yuki pelan.
"Masalah kita belum selesai nona" ujar Minho tajam.
'Mampus..'

"Large kalau marah menakutkan sekali, suaranya naik berapa oktaf tadi" ujar Kumiko pelan.
"Panggil aku Myungsoo atau L, bukan Large" ujar Myungsoo tajam.
'Ketahuan..'

"YAK!! KALIAN BERENAM MAU SAMPAI KAPAN BERDEBAT TERUS!? KITA LELAH MELAKUKAN PENGINTAI..hmpfftttt" Ujar Emi tiba tiba dan langsung di bekap sama Yumi.
"Ssstt.. suara teriakanmu keras sekali.. dibilangin kita lagi melakukan pengintaian, pengintaian itu gak mengenal kata lelah!" Ujar Yumi dengan semangat yang berkobar.
"Tuhan, ampuni aku.. aku tidak akan melakukan tindakan yang luar batas" Ujar Ayumi berdoa, sontak membuat kedua temannya menatap heran.
"Kita berdua ada salah apa?" tanya Yumi
"Mungkin kita berdua sudah gila" jawab Emi enteng.

KKKRRRIIINNNGGG !!

"Bel masuk, udah susul mereka saja" ujar Yumi seraya menarik kedua tangan temannya

~~ (ditempat Hanako, Kumiko, Yuki dan Senior berkumpul)

"Hanako-San, Kumiko-San, gadis asing, ayo masuk kelas, pelajaran MOS berikutnya bakal segera dimulai.." Ujar Emi menengahi.
"Iya, mau dicap jadi anak gak tau aturan di hari kedua ini?" Ujar Yumi.
"Gak mau" jawab ketiga anak itu sontak.
"Yaudah ayo masuk kelas, biarkan ketiga senior kita yang sudah tua ini menyelesaikan masalahnya sendiri" ujar Ayumi bijak.
"Iyaa, anak kecil pergi sana" ujar seseorang tiba tiba.
"Nambah siapa lagi ini.." Ujar Kumiko.
"Manusia planet" jawab Hanako kesal.
"Hei, kamu gadis yang waktu itu di toilet ya?" Ujar orang itu tiba tiba seraya menunjuk Yumi.
"aish, jangan buka aib! aku sudah melupakan kejadian itu hah" ujar Yumi melas.

'aku disini ngapain, daritadi cuma dapat tatapan tajam dari orang bernama Minho ini.. sumpah deh kacang, nasib nasib..' batin Yuki melirik Minho dan kelima gadis di depannya sekilas.

"Eh? ada kakak tomboy cantik!" ujar Ayumi tiba tiba.
"Tomboy?" tanya Chanyeol seraya menunjuk orang itu -Kiseop.
"Tomboy? Kiseop tomboy?" ujar Myungsoo heran.
"Hah? Tomboy?" ujar Minho kagum.
"Memang kenapa? ada yang salah?" Tanya Ayumi heran.
"Dia kan lak..hmftt" ujar Chanyeol kepotong karena bekepan(?) Kiseop.
"Iya, kenapa? kamu kagum denganku nona? aku cantik ya?" ujar Kiseop narsis seraya melepaskan tangannya dari gigitan Chanyeol.
"Iya, tapi suara senior berat, lagian juga kenapa pakai celana, kayak laki laki saja" ujar Ayumi seraya menunjuk celana Kiseop.
"Dia kan laki laki.."
"YAK MYUNGSOO-ya!"
"Ah? serius? orang ini laki laki?" tanya Ayumi kebingungan seraya menunjuk Kiseop.
"meragukan sekali.. masa sih" ujar Ayumi lagi.
"Nggak percaya? perlu bukti nona?" ujar Kiseop seraya menampilkan smirknya.
"Tidak perlu, kalian semua cepat masuk kelas! dasar Junior tidak disiplin!" bentak seseorang dari belakang seraya berkacak pinggang.

"Siapa lagi ini.. eh iya sudah masuk! Ayo!" Ujar Kumiko seraya berlari ke kelasnya, tak lupa ia menarik tangan Hanako dan Yuki.
"Yak pelan pelan Miko!" Dengus Hanako.
"Ha?" respon Yuki dengan polosnya.

"Kita ditinggal? oke fine, eh iya udah masuk, ayo Ayumi-san, Emi-san hehe" Ujar Yumi seraya menarik tangan mereka berdua meninggalkan tempat itu.
"Kelas kita dimana?" tanya Emi dengan nada polosng
"Molla~" Jawab Ayumi dengan nada lebih polos.

~~~~

"Mereka menarik" ujar salah satu dari mereka
"Gadis yang mengira aku adalah perempuan, hm.. lihat saja nanti"
"Gadis yang ketakutan dengan kucingku, aku harus meminta ganti rugi dengannya! eh namanya siapa?"
"Gadis yang maniak Hello Kitty, seperti anak TK, badan kecil, sepertinya.. menarik"
"Gadis yang mengagumiku saat dance kemarin, diajak duet bisa kali ya(?)"
"Gadis yang kemarin aku temukan(?) di toilet laki laki, hah dia sama sekali tidak bertanggung jawab dengan poopnya yang bau itu, malah aku yang kena gara gara Kiseop"
"Gadis yang mengganggu ketenanganku, aku harus buat perhitungan dengannya karena berani menggangguku, belum tau siapa aku ya"

"Wo? Mir-ah, sejak kapan kamu ada disini?" Ujar Kiseop heran.
"5 menit yang lalu" Ujar Mir seraya melihat arlojinya.
"Minho-ya, sudah puas bersembunyi tadi?" Ujar MyungSoo dengan nada murka.
"S..s.su..sud.dah.." Ujar Minho gelagapan.
"Lalu, apa yang kita lakukan disini hyungdeul?" tanya Chanyeol dengan nada bassnya yang khas.
"Wei nama gadis itu siapa? WEI KEMBALI KE KELAS BIMBINGAN KALIAN MASING MASING! BAGAIMANA BISA ANGGOTA OSIS KAYAK KALIAN TIDAK SEGERA MASUK KELAS!?" Ujar seseorang dengan nada murka.

"Hyung gak masuk kelas juga, terus?" ujar Chanyeol dengan nada polosnya.
"AKU KELAS AKHIR BODOH! SUDAH BUKAN ANGGOTA OSIS! DISINI AKU CUMA MENGAWASI KALIAN, CEPAT KEMBALI! DAN KAU MYUNGSOO, KAU KETUA OSIS KAN?" ujar orang itu lagi dengan nada yang lebih murka.

"Iya hyung cantik" Ujar Kiseop seraya kabur meninggalkan mereka semua.
"Iya hyung jelek" Ujar Chanyeol seraya melakukan apa yang dilakukan Kiseop.
"Iya aku ketua OSIS, sudah ya hyung, lebih baik urusin kucingmu" Ujar Myungsoo seraya melakukan apa yang dilakukan dua orang sebelumnya.
"Sial.. gak bisa kabur" Ujar Minho dan dibalas tatapan tajam oleh temannya, dan lebih memilih.. kabur.
"Apa yang kau lakukan disini?" Ujar orang itu.
"Ahh~ sebelum ke kelas, aku mau poop dulu di toilet hehe, mau flashback sama yeoja tadi(?)" Ujar Mir seraya meninggalkan orang itu sendirian.
"Aku ditinggal sendirian, baiklah! Cweety(?) mari kita ke salon kucing!" Ujar namja itu seraya menenteng tas kucing miliknya, yang bertuliskan nama....

Jang Hyung Seung's! WARNING! Don't touch my Cweety without permission!

TBC.

Author's Notes : Gimana beibs? lanjut atau gak neh'-' maaf kepanjangan T_T hanya itu yang ada di ideku(?) comment ya~ :3




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Origami Bird




Author : hankochan

Cast :

1. Ahn Jung Ah (SG) as Herself
2. Kim Jong Hyun (SHINee) as Himself
3. Park Luna (f(x)) as Herself

Genre : Romance maybe?
Length : Oneshot
Author's Notes : Hai beibs(?) entah kenapa aku pingin bikinin dia ficlet(?) dan~ you know me so well #hoek aku paling gak pinter ngerangkai kata kata, aku kan masih amatiran bung, jadi maaf ya kalau jelek, cuma pingin nyoba buat ficlet(?) anggap aja FF(?) udah udah ini FF aja deh, tapi oneshot(?) hehe, alasan aku buatin dia, cukup simple, dia pengucap pertama di hari Ulang tahunku tahun 2013 ini(?) oke lagi lagi dia yang pertama, yang tahun lalu juga Adjeng yang pertama xD jadi~ aku buat dia kelinci percobaan(?) karena aku tau, aku paling gagal dalam dunia FF hehe, djeng tak buat kelinci percobaan ye(?). Lopek lopek deh buat kamu, thanks udah jadi orang pertama yang ngucapin aku ulang tahun selama dua tahun berturut turut(?) oke, happy reading! Heh warning bentar, djeng djeng, ini FFO ku pasti pasaran deh'-'?) kamu pasti pernah baca deh #nangisbombay yasudahlah, gak apa apa kan ya djeng? :3 mohon dimaklumin author amatiran nan ababil ini _-_

~_~_~_~_~

           
            Author POV
“Hei lihat! Aku dapat burung origami lagi, I love you as certain dark things are to be loved, in secret, between the shadow and the soul, siapa yang mengirimiku burung origami ini?” Ujar namja itu seraya menunjuk burung origami yang ada di tangannya.
“Molla, coba saja cari tau sendiri” Jawab temannya seketika membuat namja itu merasa kesal, dan segera menaruh burung origami itu di atas tas miliknya.

“Dapat burung origami lagi hyunnie oppa?” Ujar yeoja lain tiba tiba.
“Ne chagi, aish apa gadis itu lagi yang mengirimi burung origami ini?” Jawab namja itu kesal.
“Nanti kau akan tau sendiri hyunnie oppa.. sabarlah” balas yeoja itu seraya mencubit pipi namja itu gemas.
“Aish ne arraseo..” ujar namja yang dipanggil Hyunnie tadi seraya mengusap puncak kepala yeoja tadi dan segera berlari ke tempat teman temannya menunggu.

‘Chagi? Bolehkah aku berharap? Haha tidak bisa, sebentar lagi aku akan resmi menjadi adiknya, dan panggilan ‘chagi’ untukku hanyalah.. sebatas saudara' batin yeoja itu seraya tersenyum miris.

~~~~~~

Nampak gadis itu (red: Jungah) sedang melihat ke arah luar jendela yang ada dikelasnya, baginya ada objek yang menarik untuk dipandang diuar sana. Objek yang bisa membuat dia melupakan kepenatan sejenak sebagai ‘anak terlantar’, objek yang membuat dia selalu merasakan debaran yang aneh saat menatapnya, objek yang selalu membuat dia tidak bisa berhenti menatapnya, untungnya Jungah masih bisa mengendalikan diri saat dia tertangkap basah oleh objek itu karena menatapnya.

‘Kim Jong Hyun..’

Nama seseorang yang sedang ada di pikiran Jungah saat ini, seseorang bernama Kim Jong Hyun, atau biasa dipanggil JongHyun. Jangan tanyakan pada Jungah sejak kapan dia menyukai namja itu, sejak kapan dia merasakan debaran aneh itu, sejak beberapa bulan yang lalu mungkin? Sejak pertama kali dia melihat namja itu menyanyi dengan indahnya di lapangan belakang sekolah yang kebetulan sepi. Sejak pertama kali namja itu memamerkan smile-nya pada teman yeojanya atau… yeojachingunya? Entahlah, untuk yang satu ini Jungah tidak terlalu mengerti, apakah seorang Kim Jonghyun sudah mempunyai yeojachingu atau belum. Tapi dari informasi yang Jungah ketahui, Jonghyun sudah memiliki yeojachingu, walaupun Jonghyun sendiri belum berkomentar tentang informasi itu. Terkadang Jungah merasa kesal jika ada yang bilang bahwa Jonghyun sudah memiliki yeojachingu.

Tetapi satu hal yang selalu ada di pikiran Jungah.

Dia bukanlah siapa siapa Kim Jong Hyun, dia hanya sebatas stalker, secret admirer-nyaKim Jong Hyun, apa dia pantas bersanding dengan Kim Jong Hyun yang notebene-nya adalah sang ‘Pangeran Sekolah? sementara dia? Hanya gadis miskin yang menyandang ‘Beasiswa’. Cinta tak harus memiliki walaupun sakit rasanya. Satu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Apakah Kim Jong Hyun  mengenalnya? Mengenal gadis miskin yang tidak populer?

Walaupun Jungah hanya gadis miskin yang tidak populer, tetapi jangan ragukan kepintarannya, dia dapat bersekolah di sekolah paling elit di Seoul, karena beasiswa. Dan disekolah ini perbedaan antara si miskin dan si kaya terlihat sekali, well ralat, disini tidak ada si miskin, bukankah sekolah ini merupakan sekolah paling mahal dan elit di Seoul? kalau bukan karena beasiswa, sudah dipastikan Jungah tak dapat masuk di sekolah ini.

"Kau gadis duduk paling pojok belakang sendiri, siapa namamu?" Ujar salah satu siswa.
"Jungah" jawab Jungah tanpa melepas matanya dari luar, dia lelah jika harus ditanya namanya terus, entah itu sengaja atau tidak, bisa dibilang, dia sering dibully di kelasnya.
"Kau melihat Jonghyun Oppa diluar sana, iyakan?" Ujar gadis lainnya, well Jungah disini mulai berfirasat tidak enak.

'Bagaimana bisa mereka tau aku melihat dia? Aish ini gara gara aku terlalu asyik dengan duniaku sendiri huh' batin Jungah.

"Tidak, aku hanya melihat awan kecil disana" tunjuk Jungah.
"Dasar bodoh! anak kecil juga tau kamu memandang ke bawah, dan di bawah hanya ada Jonghyun! Kau kira kau pantas menyukainya!? Lagian Jonghyun Oppa sudah mempunyai yeojachingu yang pantas untuk dia!" Ujar gadis itu ketus.

‘Aku tidak akan percaya pada berita itu sebelum Jonghyun Sunbae berkata sendiri’ batin Jungah.

"Menyukainya? apakah aku pernah bilang aku menyukainya?" Ujar Jungah kalem.
"Yak! aish.. kau perlu kaca huh!?" Ujar gadis itu lagi lebih ketus.
"Kenapa memang? Hei kita sama sama manusia, memang Jonghyun Sunbae punyamu? kenapa kamu marah sekali denganku? memang aku ada yang salah? Jangan menuduh, aku memang tidak melihat dia tadi" Ujar Jungah tenang, walaupun dia berbohong.
"Kau! berani denganku!? Kau pikir kamu siapa!? Gadis miskin yang tidak tau diri! hanya mengandalkan beasiswa saja disini!" Ujar gadis itu ketus seraya berbisik, tentu agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Well Jungah memang sadar diri, dia hanyalah gadis miskin yang mengandalkan beasiswa, bukankah itu merupakan suatu kebangaan tersendiri? tidak dan iya bagi Jungah, dia memang bangga bisa bersekolah disini, tempat anak orang kaya dan pintar menuntut ilmu, tapi jika dia tidak memiliki teman hanya untuk sekedar berbicara saja, untuk apa dia bersekolah disini? rasanya pahit.

"Sonsaengim! Bolehkan saya keluar? saya merasa tidak enak badan saat ini" Ujar Jungah dengan muka melas yang dibuat buat, berharap bisa keluar.
"Kau sakit? Baiklah kau boleh keluar, cepat sembuh Jungah-ssi, semangat!" Ujar Kim Sonsaengim tersenyum dan memberi semangat untuk ‘anak didiknya yang paling dia sayangi’.
Inilah Jungah, jika dia merasa lelah dengan kondisi batinnya, dia lebih baik kabur dari jam pelajaran, toh dia pintar, tinggal mengulang lagi pelajarannya dirumah nanti. 'Lebih baik lihat Jonghyun Sunbae dari luar saja' batinnya.

"Dasar gadis payah"
"Dia gadis yang lemah"
"Lihatlah badan dia yang kecil, butuh perjuangan sekali ya masuk sekolah ini haha"
"Miskin nekat masuk sekolah ini, uangnya habis tuh buat obat dan makan haha"

Jungah merasa sudah biasa dengan semua kritikan itu, karena dia sadar, dia hanya gadis miskin yang mendapatkan beasiswa untuk masuk sekolah ini, itu artinya dia harus berusaha keras untuk memperjuangkan gelar 'Kepintarannya' bukan? Dan juga karena faktor ‘Kepintarannya’ itulah yang membuat guru guru mengistimewakannya, dan membuat murid di kelasnya semakin tidak suka dengan Jungah.

~_~_~_~_~

Disinilah dia sekarang, di taman belakang sekolah. Memang dia beralasan untuk beristirahat, tapi dia malas untuk berjalan ke UKS. Akhirnya taman inilah sasarannya, alasan dia kesini cukup simple, menghindar dari jam pelajaran, dan melihat 'Pangeran Pujaannya' sedang latihan dance untuk acara pentas seni yang akan diadakan dua hari lagi.
Satu lagi kebiasaan Jungah, selain menjadi secret admirer-nya Jonghyun, saat jam pelajaran usai, dia tidak akan langsung pulang, melainkan memberikan burung origami di loker milik Jonghyun, tentu menunggu seisi sekolah hampir kosong atau sepi, baru dia akan menaruh burung origami itu di lokernya.

Love is like the wind, you can't see it but you can feel it
Sekali lagi Jungah membaca tulisan dibalik burung origami itu, lalu melipatnya kembali. ‘Selesai..’

Want to but I can’t help it
I love the way it feels

Terkadang dia merasa tidak pantas untuk menyukai, ani mencintai lelaki bernama Kim Jong Hyun itu, kenapa bisa Jungah mencintai lelaki itu? Bukankah mereka tidak pernah bertemu? well, mereka berdua memang tidak pernah bertemu, tapi Jungah lah yang sering bertemu dengan Jonghyun, secara diam diam tentunya. Memandangnya dari jauh, Jungah merasa cukup puas, karena jika sudah di depan Jonghyun, Jungah takut jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Salahkan dirinya kenapa setiap melihat namja itu, jantungnya berdebar keras, tatapan mata Jonghyun yang tajam, cukup membuat Jungah terpesona.

This got me stuck between my fantasy and what is real
I need it when I want it
I want it when I don't

Dan Jungah sadar diri, dirinya yang berasal dari kalangan bawah, dan merupakan murid beasiswa, tak akan pantas bersanding dengan seorang Kim Jong Hyun, yang notebene-nya adalah, sang 'Pangeran Sekolah', dan merupakan salah satu pewaris tunggal Kim Corporation, bisa tau kan bagaimana 'Sempurna'nya namja itu? Dia tidak akan bertindak bodoh di depan Jonghyun, karena dia takut, takut akan dihina oleh namja itu. Sementara dibelakang Jonghyun, jangan tanya, tau bagaimana rasanya jatuh cinta bukan? Tetapi.. lagi lagi status, Jungah masih sadar diri akan semua itu, dia masih bisa membedakan antara dunianya dan dunia dia, between fantasy and what is real.

KRINGGG.. !!

Bunyi bel sekolah berbunyi, menandakan jam pelajaran sudah usai, itu berarti udah waktunya pulang. Lantas Jungah? Dia masih tetap di tempatnya, menunggu sekolah itu sepi, dan menunggu sang ‘Pujaan Hatinya’ menghilang dari tempat itu, seraya memegang burung origami yang siap bertengger di loker milik Jonghyun nantinya. Jungah stalker yang hebat bukan? Bahkan Jonghyun tidak menyadari bahwa daritadi ada gadis yang melihatnya dari jauh, Hebat.
‘Maafkan aku Sunbae.. aku lancang membuka lokermu selama ini..’ batin Jungah

1 hour later..

'Oh iya, waktunya ngasih burung origami, mudah mudahan dia suka biasanya kan jam segini sudah sepi' batin Jungah di balik pohon besar –tempat dia bersembunyi. Segera dia bergegas ke loker namja itu.
'Kuharap dia sudah pulang, jadi nggak akan ketahuan hehe' Batin Jungah lagi, yap itulah yang di takutkan Jungah, takut namja itu menyadari bahwa selama ini yang memberikan burung origami itu adalah dirinya, takut jika suatu saat dia akan dicemooh oleh anak sekolah karena sudah berani memberi ‘kertas tidak berguna’ itu ke loker milik Jonghyun.

‘Mungkin burung origami ini sudah dibuang sebelum dibaca, ini kan hanya kertas putih biasa… atau tiba tiba Jonghyun Sunbae berfikir bahwa yang memberinya burung origami ini adalah… yeojachingunya?’ itulah yang ada dipikiran Jungah selama ini, tapi entah apa yang membuat tekadnya bulat untuk tetap memberi burung origami itu, walaupun Jungah tidak tau, apakah Jonghyun membaca atau tidak.

Tell myself I'd stop everyday,
Knowing that I won't

Plukk..
Merasa ada sesuatu yang jatuh mengenai sepatu Jungah, dengan segera Jungah mengambilnya, dia menyadari satu hal, yang membuat dia syok.
 


Kim Jong Hyun – Park Luna
Always together!
13 August 20**






(Don't bash me please xP)
Dengan segera dibalik foto itu, dan menampakkan sosok satu namja dan satu yeoja yang sedang berangkulan bersama seraya tersenyum.
“Bukankah dia yeoja yang selalu bersama Jonghyun Sunbae? Dia cantik sekali.. ah aku jadi iri, eh itu tidak boleh iri! Mereka tampak serasi sekali, jadi benar mereka berpacaran? Ya Tuhan kenapa aku baru sadar? Bodohnya aku” Ujar jungah seraya tersenyum melihat foto itu.
"Ah itukan privasinya dia, kenapa aku buka buka, lagian juga kenapa foto ini harus jatuh tepat di depanku, hah maafkan aku sunbae, kelihatannya aku sama saja jadi pihak ketiga ya disini? Untung saja aku tidak pernah dengar kabar bahwa sunbae ada masalah dengan yeoja yang ada di foto itu hehe, longlast! Kenapa aku baru baru menyadari semua ini, seharusnya aku percaya dengan kabar itu, hah~ aku janji ini jadi hari terakhir memberikan sunbae burung origami itu, setelah itu aku tidak akan menganggunya lagi” Ujar Jungah seraya tersenyum melihat foto itu, apakah dia menangis? Tidak, tapi hatinya yang menangis, perasaannya kini hanya bisa dipendam.

‘Katanya cinta tidak harus memiliki.. Walaupun ada pihak yang sakit, eh tunggu! Aku siapanya Jonghyun Sunbae?’ batin Jungah lirih seraya meninggalkan loker milik Jonghyun.

KRIEKK..

I've got a problem and I... don't know what to do about it
Even if I did, I don't know if I would quit
But I doubt it
I'm, taken by the thought of it...

"Love is like the wind, you can't see it but you can feel it. Ya.. aku percaya dengan kalimat ini, menarik, hei gadis kecil hari terakhir untuk apa tadi? Aku tidak mendengarnya"

DEG..

'Err.. suara itu.. kuharap aku salah dengar..' batin Jungah takut.
"Hei gadis kecil! aku berbicara denganmu, Ahn Jung Ah" ujar namja itu penuh penekanan.
'Dia..? mengetahui namaku? Ah salah dengar mungkin..' batin Jungah lagi.
"Hei AHN JUNG AH! KAU MENDENGARKANKU TIDAK?” bentak namja itu lagi.
“M..mi..mia..mianhae..” Ujar Jungah seraya menunduk, kini gadis itu benar benar takut, takut semua bayangan yang dia fikirkan, akan berubah jadi kenyataan.
“Kalau berbicara dengan lawan bicara, lihat lawannya, tidak sopan sekali” Ujar Jonghyun seraya mendekati Jungah, dan membalikkan badan Jungah agar mengadap ke arahnya.

DEG.. DEG..

'Aigoo.. jangan membuat debaran jantungku semakin bertambah, aish kuharap dia tidak mendengarnya..' batin Jungah.

"Kau tau? kau sangat mengganggu privasiku, kamu pikir dengan menjadi secret admirer, menjadi stalker, menguntungkan bagimu? Kamu anak beasiswa kan? lebih baik belajar untuk mempertahankan gelarmu, berhenti ikutin aku, main buka buka loker orang, tidak permisi atau apa, langsung buka saja, beruntung kamu anak yang baik, gak punya niat jahat. Kamu pikir kau pantas melakukan semua ini? Satu lagi, kau membuat lokerku kotor dengan kertas putih lusuh yang murahan itu" ujar Jonghyun tajam.
Sontak langsung saja membuat Jungah menatap mata Jonghyun dalam, apa kali ini dia tidak salah dengar? Apakah seorang Kim Jong Hyun yang dia ketahui ramah dengan teman temannya, ternyata dengan orang yang lebih rendah darinya, dia seperti ini? Apakah ini sosok aslinya?

And I know this much is true
Baby, you have become my addiction.
I'm so strung out on you.

"Sebelumnya maafkan aku, aku sadar dan aku tau aku hanya anak beasiswa dan anak miskin yang tidak pantas untuk masuk sekolah ini, aku sadar, aku mengganggu privasi sunbae, hei mengganggu? entahlah aku tidak bisa mendiskripsikannya, kelihatannya aku memang penggangu ya. Maafkan aku juga sudah mengganggu Sunbae, maaf sekali lagi, aku memang tidak pantas ya untuk.. hm lupakan haha, tapi tolong, bisakah Sunbae tidak sefrontal itu? tidak bisakah Sunbae menghargai orang? Apa Sunbae tidak diberi ajaran sopan santun? Ternyata semua anak orang ka.." Jungah tidak melanjutkan perkataannya.
"Apa?" Tandas Jonghyun.
"Tidak, lupakan, anggap aku nggak pernah ada, anggap perbincangan ini nggak pernah ada, maafkan aku sunbae, aku pergi dulu, sebelum dilihatin sama anak anak sekolah ini, apa kata mereka nanti 'Si miskin bersanding dengan Sang Pangeran Sekolah' wah, jadi trending topic sekolah ini, dan aku malas haha, permisi sunbae" langsung saja Jungah berjalan menjauh sebelum lelaki itu melanjutkan bicaranya.
"Dan satu lagi, buang semua burung origami yang pernah aku masukkan di loker sunbae, itu hanya kertas lusuh yang tak berguna bukan?" Tandas Jungah seraya meninggalkan Jonghyun.

'Bodohnya aku..' batin Jungah miris.

"I love you as certain dark things are to be loved, in secret, between the shadow and the soul"
'Kata kata itu? dia sempat membacanya? ah apa peduliku haha' batin Jungah tersenyum sinis seraya menggelengkan kepalanya.

DAP.. DAP.. DAP..
GREP

"Bisa tidak memotong pembicaraan? pembicaraan kita belum selesai"
"Apalagi yang harus dibicarakan? aku sudah minta maaf denganmu sunbae! Apa permintaan maafku kurang? apa lagi yang sunbae inginkan!" bentak Jungah, dia merasa sedikit sakit saat mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh Jonghyun tadi.
"Berhenti memberikanku kertas lusuh yang sudah di bentuk aneh itu, berhenti menulis tentang hal hal yang berbau cinta, berhenti mengotori lokerku dengan benda lusuh itu, dan .. berhenti menggangg.."
"Iya aku tau sunbae, tenang saja, tanganku ini tidak akan mengotori lokermu yang bersih itu" potong Jungah seraya melepaskan genggaman tangan Jonghyun
"Dan kau akan melupakanku huh? Memang kau bisa?" Tanya Jonghyun tajam.
"Itu sudah pasti sunbae bodoh! Singkirkan tanganmu sekarang juga sebelum ada yang melihat!" Bentak Jungah lebih keras.
"Aku tidak akan menyingkirkan tanganku, sebelum kau berbicara jujur denganku Ahn Jung Ah"

'Mau apa lagi ini sunbae, belum puas membuatku malu di depannya' batin Jungah.

"Dan kamu harus jujur, kamu mencintaiku?"

DEG.. DEG.. DEG..

"Pertanyaan macam apa itu huh?" Jawab Jungah gugup campur bentak(?).
"Kau punya mulut untuk berbicara kan? Jawab jujur" Tegas Jonghyun.
"Harus jujur? untuk apa jujur? Sudahlah tidak bisakah sunbae melepaskan tanganku? sakit sekali ini" Ujar Jungah tajam.
Tanpa Jungah duga, Jonghyun yang merasa tidak sabaran dengan jawaban Jungah segera menarik tangan Jungah dan menghempaskan badannya menuju tembok, mengunci Jungah dengan kedua tangan kekar miliknya, dan menatap Jungah dengan mata yang tajam.
"Apa yang akan sunbae lakukan huh!?" Ujar Jungah mulai tidak sabaran, baginya ini semua absurd(?).
"Cukup jawab jujur saja, dan aku akan melepaskanmu" Ujar Jonghyun dingin.
"Kau terlalu memaksa! Oke oke, aku akan jujur!”

‘Tidak ada salahnya jujur, dengan begini sunbae akan membenciku, dan akan semakin mudah melupakannya’ batin Jungah

When someone loves you, the way they say your name is different. You know that your name is safe in their mouth. So Kim Jong Hyun, ya aku mencintaimu, puas?" Saat ini Jungah sedang tidak peduli dengan dirinya, entah apa yang akan dikatakan namja di depannya, yang dia inginkan hanyalah melepaskan dirinya dari namja itu.
"Oh" hanya itu responnya.
"Sudah kan? aku sudah jujur, tanpa mempedulikan harga diriku, aish betapa bodohnya aku, hanya dengan melihat matamu saja aku sudah berkata jujur haha, sekarang lepaskan aku sunbae.. Sebelum masalah ini panjang" Desis Jungah.
"Love is an irresistible desire to be irresistibly desired..."
"Berhenti.. berhenti KIM JONG HYUN! BERHENTI!" bentak Jungah dan tanpa Jungah sadari, air mata miliknya sudah keluar tanpa seijin Jungah. Dengan segera Jonghyun mendekatkan wajahnya, dan berhenti tepat di depan telinga Jungah, dan membisikkan sesuatu.
"Listen to me, In vain have I struggled. It will not do. My feelings will not be repressed. You must allow me to tell you how ardently I admire and love you, I Love you Ahn Jung Ah!"

DEG..

"Haha! Apa yang kau katakan Jonghyun Sunbae.. setelah kata katamu tadi yang menyakitkan, kau kira aku percaya begitu saja? Kau hanya ingin mempermainkan perasaanku saja begitu?" Ujar Jungah lirih.
"Tidak, aku serius, hei aktingku lucu bukan? aku sempat meminta bantuan dengan temanku tadi" Ujar Jonghyun seakan akan tanpa dosa.
"Oh, jadi pernyataan cintamu itu hanya akting semata, kau taruhan huh?" ujar Jungah sinis.
"Untuk pernyataan cinta itu, aku serius" Ujar Jonghyun dengan nada serius, sesaat Jungah menatap Jonghyun dalam, tapi nihil. Tidak ada pancaran kebohongan di matanya.
"Kau bohong" Ujar Jungah tidak percaya.
"Ahn Jung Ah, dengar! Aku menyuruhmu untuk berhenti memberikanku burung origami itu, agar kau mau mengajariku cara membuatnya, dan aku akan memberikannya padamu seperti kamu memberikannya padaku, giliranku yang akan memberikannya padamu. Alasan aku menyuruhmu berhenti menulis, agar aku bisa menulis dan memberikannya padamu, aku tidak mau kalimat yang mau aku tuliskan, sudah kamu tulis duluan" Ujar Jonghyun panjang lebar seraya memeluk Jungah.
"Dan masalah kertas lusuh itu.. jangan dimasukkan hati, bukankah sudah kubilang, itu hanya akting? percayalah padaku" Ujar Jonghyun serius. Dan Jungah pun berusaha mencari kebohongan di mata Jonghyun, tapi nihil. dia tidak menemukannya, yang dia temukan hanyalah ketulusan.

"Ne.. arraseo sunbae, sekarang pergilah, kasihan yeojachingumu melihat kita daritadi" Jawab Jungah tersenyum seraya menunjuk yeoja yang tengah membulatkan matanya melihat adegan Jungah dan Jonghyun.
"Yak! Kim Jong Hyun! Aku berhasil kan!" Teriak yeoja itu seraya melompat lompat kesenangan dan mendekati Jungah dan Jonghyun.
"Yak Luna-ya, kenapa kamu disini? kamu menggangguku saja" ujar Jonghyun dan dibalas tatapan heran oleh Jungah.
"Dia kan yeojachi.."
"SALAH! Hei kamu tertipu dengan foto di loker milik Jonghyun ya? itu aku yang meletakkannya, dan memberi tanggal secara asal - asalan, karena aku ingin tau reaksimu, aku sudah sadar daridulu kamu menyimpan rasa untuk Jonghyun, ya.. semenjak kamu memberikan burung origami itu empat bulan yang lalu" Jawab Luna senang.

"Dan... aku sudah tau kalau selama ini kamu yang memberiku burung origami itu, tapi aku hanya diam saja hehe. Ah iya, dia Park Luna, adikku, dan yang memberiku skenario ya.. dia hehe, maafkan aku.." Ujar Jonghyun seraya tersenyum nakal.
“Hei salah! Tapi sebentar lagi kita akan jadi saudara, ah iya, aku Park Luna, teman dan sebentar lagi akan menjadi dongsaengnya Jonghyun Sunbae, salam kenal Jungah-ssi!” Ujar Hyuna memperkenalkan dirinya pada Jungah.

"Haish, dengan ini aku menyatakan, Jungah sudah jadi milikku, tidak ada yang boleh merebutnya, hah~ sudah sekian lama aku menunggumu Jungah, ternyata dia juga terpesona denganku, sebenarnya sudah sejak kau masuk sekolah ini, aku tertarik denganmu, kau juga tidak tau ya, aku stalkermu, tapi kadang kadang, Jungah sayang~ jangan kaget jika aku mengetahui tentang dirimu, burung origami ini lucu sekali” Ujar Jonghyun seraya mengecup dahi Jungah sekilas dan memainkan burung origami yang ada di tangannya.

“Aku daritadi belum dapat kesempatan untuk berbicara aish.. MWO !?!?”

I can barely move... but I like it
And it's all because of you..

She's the sweetest drug..

"Gravitation is not responsible for people falling in love" -Albert Einstein

END.?

‘Berbahagialah dengan Jungah, Jonghyun-an, saranghaeyo, aku akan melupakanmu, dan akan menjadi tem.. ani, kita akan menjadi kakak adik, selamanya..’ batin Luna seraya tersenyum manis di depan Jonghyun-Jungah dan merebut burung origami yang ada di tangan calon kakaknya.

“Yak! Luna-ya! Burungnya!”
"Ulalala~"
"Mimpi apa aku semalam.."

END.

Author's Notes : Ulalala, ini FF pertamaku tema oneshot(?) buat Adjeng, sorry ya jelek, maklum amatiran :3 Ini cerita juga udah pasaran kan? iyakan? ah tau deh otakku lagi mampet T_T sekian deh, yang udah baca mohon COMMENT-nya dong'-'?) aku pingin tau FFO abal abal ini menurut kalian gimana.. gak ada yang akan memplagiatkan FF aneh ini kan :3

-Aiden’s Fiance-

Oh iya djeng betewe, aku buat versi yang eunhyuk juga lho lol xD ada posternya.. :3








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS